Senin 23 Nov 2020 16:00 WIB

Modest Fashion Project 2020 Lahirkan 20 Desainer Baru

20 desainer akan mendapat pembinaan wirausaha fesyen Muslim dari Kemenperin.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Modest Fashion Project (MOFP) 2020 sebagai wadah para desainer muda untuk mengembangkan diri dan berpromosi (Foto: ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Modest Fashion Project (MOFP) 2020 sebagai wadah para desainer muda untuk mengembangkan diri dan berpromosi (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Modest Fashion Project (MOFP) 2020 sebagai wadah para desainer muda untuk mengembangkan diri dan berpromosi. Puncak kegiatan kompetisi MOFP 2020 telah dilaksanakan pada 21 November 2020 secara virtual. 

"Selain penjurian grand final, Inagurasi MOFP 2020 juga menampilkan fashion show karya para desainer finalis MOFP 2019 yang telah dibina oleh kami melalui program pembinaan coaching fashion business,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, di Jakarta, Senin (23/11).

Baca Juga

Gati mengatakan, optimistis MOFP 2020 dapat memacu pengembangan industri fesyen Muslim di Tanah Air. Saat ini, sudah banyak desainer fesyen Indonesia yang mendunia.

"Diharapkan para desainer kompetisi MOFP juga dapat berkarya di kancah dunia guna mempromosikan potensi industri fesyen Indonesia,” ujar Gati.

Gati berharap para desainer MOFP 2020 akan terus mengeluarkan ide, inovasi dan karya kreatif yang dapat memberikan pengaruh positif pada pengembangan industri fesyen Muslim nasional. Kompetisi ini dapat dijadikan batu loncatan bagi teman-teman sekalian para desainer fesyen untuk dapat menjadi seorang wirausaha baru di bidang fesyen Muslim yang berkualitas dan berdaya saing. 

"Para pemenang MOFP 2020 sudah diumumkan, ada 20 orang finalis yang akan mendapatkan program pembinaan wirausaha baru di bidang fesyen Muslim," kata Gati.

Ia mengatakan, perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong pertumbuhan industri fesyen Muslim. The State Global Islamic Ecomony Report 2020/2021 yang baru saja dirilis, melaporkan konsumsi fesyen muslim dunia tahun 2019 mencapai 277 miliar dolar AS.

”Pada tahun ini konsumsi fesyen Muslim dunia memang agak menurun akibat pandemi Covid-19. Namun, kami yakin akan kembali pulih pada tahun 2021,” ungkap Gati.

Untuk konsumsi fesyen Muslim di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 16 miliar dolar atau terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Arab Saudi dan Pakistan. Peluang pasar fesyen Muslim global maupun domestik masih sangat besar dan harus diisi oleh industri fesyen Muslim Indonesia.

Merujuk The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen Muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Hal ini menunjukkan peluang Indonesia untuk dapat berada pada urutan pertama dan menjadi salah satu pusat fesyen Muslim dunia.

Industri fesyen Muslim yang merupakan bagian dari industri pakaian jadi memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Kemenperin mencatat kinerja ekspor industri pakaian jadi tahun 2019 mencapai 8,3 miliar dolar AS dan pada periode Januari-September tahun 2020 untuk ekspor industri pakaian jadi telah menembus 5,36 miliar dolar AS.

“Industri fesyen merupakan salah satu sektor industri penopang ekonomi nasional dan harus terus dipertahankan serta ditingkatkan kinerjanya,” ujar Gati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement