REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk ke-4 (empat) kalinya Tim Pengmas Multidisiplin 2020 Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Kembali mengadakan Webinar dalam Program Sehat Lawan COVID-19 pada Sabtu (7/11). Tim Pengmas FFUI mengundang narasumber di bidang psikologi yaitu Dini Rahma Bintari, SPsi, MPsi, PhD (Staf Pengajar Fakultas Psikologi UI).
Tema yang diangkat pada webinar series ke-4 (empat) ini yaitu “Tinjauan Kesehatan Mental di Masa Pandemik Covid-19”. Webinar ini membahas tentang aspek kesehatan mental, termasuk cara menjaga kesehatan mental di masa pandemik serta gejala yang harus diwaspadai terkait kesehatan mental.
Menurut Dini Rahma Bintari, SPsi, MPsi, PhD, kesehatan mental adalah keadaan sejahtera setiap individu dengan menyadari potensi yang dimilikinya, diantaranya yakni ditandai dengan kemampuan untuk bekerja secara produktif. Kesehatan mental ini, tutur dia, memiliki hubungan erat dengan kesehatan tubuh, termasuk dalam hal ini sistem imun.
"Dengan adanya perubahan dalam cara berkehidupan pada masa pandemik Covid-19 ini dimungkinkan dapat menimbulkan pengaruh pada kesehatan mental, diantaranya seperti meningkatnya kebosanan, kecemasan, maupun kelelahan fisik terutama bagi tenaga kesehatan," tutur dia
Gejala kesehatan mental yang perlu diperhatikan yaitu seperti cemas, sulit tidur, lebih mudah marah, terus menerus mencari berita yang negatif, sakit perut berlebihan, berpikiran negatif, tidak bisa bekerja atau belajar dengan baik, sukar tersenyum, menarik diri dari lingkungan, yang merupakan tanda-tanda terjadinya stress psikologis.
Dini juga memaparkan bahwa kesehatan mental dapat ditingkatkan dengan menyadari potensi yang ada pada diri kita dan sekitar kita, yaitu dengan banyak bersyukur, berolahraga, mengkonsumsi makanan yang sehat, memenuhi kebutuhan tidur dengan baik, mencoba hal baru. Selain itu, hal yang dapat dilakukan untuk menunjang kesehatan metal adalah dengan mengatasi tekanan hidup, yakni dengan menerima perasaan yang ada, menerima kondisi dan mengelola perasaan tersebuat untuk menjadi lebih positif dan menyadari bahwa ini memang bukan situasi yang normal.
Ia juga menambahkan bahwa kesehatan mental dapat pula ditingkatkan dengan saling mendukung satu sama lain, bekerja secara produktif, melakukan hobi yang produktif seperti memasak, berkebun, mencari peluang ekonomi, ikut berkontribusi pada komunitas, berkegiatan sosial, dan dapat menyebarkan informasi positif kepada masyarakat.
Pada akhir sesi webinar kali ini juga dibuka sesi Q n A dan sesi konseling untuk peserta pada psikolog. Peserta webinar sangat antusias sekali, terlihat dari banyaknya peserta yang ikut serta dan melakukan diskusi tanya jawab atau konseling. Terdata sebanyak 800 peserta menyaksikan melalui live streaming youtube FFUI (https://youtu.be/dvvMwz99UKc) dan 100 peserta mengikuti webinar melalui zoom, selain peserta yang berasal dari Indonesia, peserta yang berasal dari negara Malaysia pun juga mengikuti webinar ini.