Selasa 10 Nov 2020 22:50 WIB

Perbanyak Konsumsi Serat Bisa Cegah Usus Buntu

Pola makan rendah serat bisa jadi pemicu usus buntu.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nora Azizah
Pola makan rendah serat bisa jadi pemicu usus buntu (Foto: ilustrasi makanan berserat)
Foto: Pixabay
Pola makan rendah serat bisa jadi pemicu usus buntu (Foto: ilustrasi makanan berserat)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dokter spesialis bedah RSA UGM, dr Nitismara Anugrah Azdy, mengatakan, ada banyak hal yang berpotensi menyebabkan usus buntu atau apendiksitis. Salah satu yang paling sering penyumbatan di usus buntu karena penumpukan kotoran.

"Menyebabkan iritasi hingga menjadi peradangan di usus buntu," kata Nitismara dalam bincang-bincang bertajuk Radang Usus Buntu yang disiarkan langsung lewat Instagram dan YouTube RSA UGM, Selasa (10/11).

Baca Juga

Selain itu, usus buntu bisa dikarenakan infeksi bakteri dan pertumbuhan parasit yang menyumbat rongga usus buntu. Pola makan rendah serat, tinggi gula dan lemak, serta kurang minum menjadi faktor risiko yang biasa ditemui memicu usus buntu.

Sebab, pola-pola itu menghambat proses pencernaan makanan, sehingga feses yang dihasilkan keras dan dapat menyumbat usus buntu. Nitismara menjelaskan, gejala usus buntu yang paling khas perasaan nyeri di sisi kanan perut bagian bawah.

"Juga perasaan nyeri di sekitar pusar yang berpindah ke bagian kanan bawah perut, demam, mual dan muntah," ujar Nitismara.

Ia meminta masyarakat tidak mengabaikan jika merasakan gejala-gelaja itu. Sebab, usus buntu yang meradang bisa pecah dan isi sumbatan yang mengandung bakteri bisa menginfeksi semua organ usus, dan bila tidak segera ditangani mengancam jiwa.

Untuk menghindari terjadinya peradangan usus buntu, Nitimara menyarankan menjaga pola makan sehat dengan konsumsi makanan tinggi serat. Dengan begitu, ia menekankan, bisa mencegah terjadinya sembelit atau susah buang air besar.

Lalu, hindari atau kurangi konsumsi makanan dengan kandungan tinggi gula dan tinggi lemak. Sebab, makanan tinggi gula dan lemak bisa menyebabkan sembelit dan meningkatkan resiko infeksi, termasuk yang mengakibatkan radang usus buntu.

Hindari pula makanan terlalu pedas karena bisa mengiritasi usus dan meningkatkan peradangan. Cara mencegah usus buntu selanjutnya dengan banyak mengonsumsi air putih, minimal delapan gelas sehari karena bisa memaksimalkan kerja usus.

Langkah lain dengan rutin buang air besar. Usahakan bisa buang air besar setiap harinya dan tidak menahan buang air besar. Sebab, jika sering menahan buang air besar dapat meningkatkan resiko penumpukan dan penyumbatan feses di usus buntu.

"Jangan lupa juga untuk melakukan olah raga," kata Nitismara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement