Ahad 08 Nov 2020 12:24 WIB

Bahaya Krim Kecantikan Bermekuri Bagi Janin

Merkuri dalam krim pemutih masuk secara terserap melalui kulit.

Krim perawatan kulit (Ilustrasi). Waspadai krim dengan kandungan merkuri yang berbahaya.
Foto: Public Domain Pictures
Krim perawatan kulit (Ilustrasi). Waspadai krim dengan kandungan merkuri yang berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Analis Kesehatan dari Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kendari Satya Darmayani menyampaikan bahaya penggunaan krim mengandung bahan merkuri. Krim tersebut terutama berbahaya bagi janin yang sedang dikandung seorang ibu hamil.

Darmayani yang juga Kepala Sub Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Jurusan Teknologi Laboratorium Medis mengatakan, pemakaian krim pemutih yang mengandung merkuri akan menjadikan kulit putih mulus. Namun kemudian akan mengendap di bawah kulit dan setelah bertahun-tahun akan memberikan reaksi negatif pada kulit.

Baca Juga

"Mulai dari perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bintik- bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi pada kulit, serta pemakaian dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kelainan pada ginjal, kerusakan permanen pada otak dan gangguan perkembangan janin," kata Darmayani, Ahad (8/11).

Ia menjelaskan, merkuri merupakan bahan aktif yang ditambahkan oleh produsen kosmetik yang “nakal”. Merkuri, kata dia, ditambahkan dalam krim pemutih yang dapat menghambat pembentukan melanin pada kulit, sehingga akan menghalangi kerja enzim dan merusak selaput dinding sel.

"Merkuri yang terkandung dalam krim pemutih dapat masuk ke dalam tubuh dengan jalan terserap melalui kulit," jelasnya.

Menurut dia, di masa kehamilan umumnya dokter menganjurkan agar ibu hamil tidak menggunakan produk-produk kosmetik yang mengandung bahan kimia tertentu. Karena dikhawatirkan salah satu produk yang sedang digunakan ibu hamil tersebut mengandung merkuri.

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dan menyusui yang menggunakan produk kosmetik bermerkuri berisiko bayinya keracunan merkuri," tuturnya.

Ia menambahkan, penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri Prenatal dan Posnatal dapat menyebabkan kerusakan neurologis pada anak. Seperti keterbelakangan mental, cerebral palsy (lumpuh otak), tuli, kebutaan dan sebagainya.

"Oleh karena itu, ibu hamil dan menyusui, jangan sembarang menggunakan produk kosmetik," ujar dia.

Kata Darmayani, kosmetik yang mengandung merkuri tidak hanya terdapat pada krim wajah saja, tetapi pada beberapa produk kosmetik lain. Berdasarkan hasil penelitian dan temuan BPOM, lanjut dia, jenis kosmetik yang ditemukan mengandung merkuri diantaranya ada pada hand body, lipstick, cairan pembersih wajah serta krim wajah.

"Ciri-ciri krim bermerkuri adalah tidak terdaftar di BPOM, tidak ada label halal dari MUI, berbau dan menyengat, memberikan hawa panas ketika digunakan, memiliki warna yang mencolok, membuat kulit pucat, memberikan hasil instan, tidak timbul jerawat sama sekali, timbul bintik hitam," jelas dia.

Ia kemudian menyarankan kepada para wanita agar menggunakan bahan-bahan alami dari jenis buah-buahan atau sayuran jika ingin terlihat cantik secara natural, dan tidak menggunakan krim kosmetik yang mengandung merkuri.

"Setiap wanita pasti ingin terlihat cantik dan menarik. Menjaga serta merawat kulit memang sangat penting, namun jangan lupa kesehatan tubuh juga tidak kalah pentingnya. Jadilah wanita yang cantik luar dalam dengan lebih bijak memilah dan memilih produk yang aman untuk digunakan. Pilihlah skincare dari bahan alternatif yang relatif aman dan memberikan manfaat yang sama pada kulit," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement