REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film bergenre fantasi biasanya mengangkat peristiwa-peristiwa supranatural, mitologi, cerita rakyat, atau dunia fantasi yang eksotis dan penuh keajabain. Namun tidak semua orang menyukai genre film ini.
Bagi Anda yang kurang menyukai genre fantasi, mungkin bisa menonton beberapa film untuk mencicipi kenikmatan ketika menonton film fantasi. Berikut daftarnya seperti dilansir di laman Looper, Kamis (29/10).
1. The Science of Sleep (2006)
Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda Stephane (Gael Garcia Bernal) dengan kepribadian rumit. Dia suka mencampuradukkan mimpi dengan kenyataan, semacam penolakan dari kehidupan masa kininya yang kurang menyenangkan.
Dia melarikan diri ke dunia mimpi yang nostalgis, ketika ada ayahnya yang membuat dia bahagia. Rasa fantasi ini, alih-alih membuat konflik menjadi terlalu besar dan sulit dipercaya, justru memperburuk ketegangan yang secara inheren ada di setiap kepribadian karakter.
2. Zathura (2005)
Zathura: A Space Adventure adalah film yang menggabungkan genre petualangan dan fiksi ilmiah. Film ini diangkat dari buku karangan Chris Van Allsburg yang menulis cerita tentang papan permainan Jumanji.
Walter dan Danny merupakan kakak beradik yang tidak pernah akur sama lain. Begitu pula dengan kaka sulung mereka Lisa. Suatu saat, Walter tak sengaja menemukan sebuah papan permainan Zathura di ruang bawah tanah mereka. Ketika Walter dan Danny menyiapkan permainan secara ajaib keduanya berada di luar angkasa.
3. Princess Mononoke (1997)
Film Princess Mononoke adalah sebuah drama periode tertentu khususnya pada akhir periode Muromachi Jepang, tetapi dengan banyak unsur fantastis. Cerita berpusat di sebuah desa legenda bernama Emishi. Pangeran terakhir Emishi, Ashitaka, terkena kutukan di lengan kanannya ketika desa itu diserang Setan Hutan berwujud babi raksasa.
Kutukan itu memberikanya kekuatan super, tapi Ashitaka diramalkan akan mati karenanya. Satu-satunya kemungkinan selamat adalah dengan pergi ke wilayah Barat, tempat asal Nago. Sepanjang jalan, dia bertemu dengan seorang gadis manusia bernama Putri Mononake, seorang manusia yang sejak kecil tinggal di hutan dan dirawat seekor serigala. Dalam bahasa Jepang Mononake berarti roh atau raksasa. Pertemuan keduanya menjadi konflik baru yang haru dan menegangkan. Film ini masih relevan ditonton hingga sekarang karena membahas isu lingkungan.
4. Doctor Strange (2016)
Doctor Strange adalah seorang praktisi ilmu sihir terbaik di dunia. Dia belajar sihir dari Ancient One, tokoh mistis sakti yang tinggal di Himalaya. Awalnya Strange meminta Ancient One menyembuhkan tangannya yang terluka agar kembali menjadi dokter namun sang peyihir menolak dan justru menjadikannya murid. Dia sempat menolak dan marah, namun pada akhirnya tertarik mempelajari ilmu sihir setelah menyaksikan kehebatan Ancient One.
Film ini mungkin cocok ditonton bagi Anda yang tidak suka menonton film fantasi. Barangkali Anda seperti Strange, yang awalnya menolak namun jadi ketagihan.
5. Maleficent (2014)
Paradigma baik vs jahat mungkin menjadi sesuatu yang sulit diterka, begitupun dalam Maleficent. Film ini mengisahkan tentang peri wanita (Angelina Jolie) yang bersayap besar, kuat, juga baik hati. Di tempat tinggalnya Moors, Maleficent kecil bertemu dengan anak laki-laki bernama Stefan, yang kemudian mereka jatuh cinta.
Namun seiring berjalannya waktu Stefan berubah dan jarang menemui Maleficent untuk mengejar mimpinya ke istana. Stefan yang memimpikan jadi raja berniat untuk membunuh Maleficent, namun karena tak tega dia pun memotong sayap Maleficent dan membawahnya ke istana. Karena dendam kepada Stefan, Maleficent pun berubah menjadi jahat.
Di satu sisi, Maleficent sebenarnya adalah pahlawan yang mengambil tugas besar untuk melindungi orang lain dari dirinya sendiri, dan dalam prosesnya dia melepaskan kebencian masa lalu untuk membuka masa depan bagi cinta sejati. Hal ini tentu sangat dekat dengan kisah di dunia nyata.
6. Pan’s Labyrinth (2006)
Fantasi gelap film Pan's Labyrinth disutradarai pemenang Oscar Guillermo del Toro, dengan berlatar waktu setelah Perang Saudara Spanyol. Narasi dalam film mencampurkan antara dunia nyata dengan sebuah dunia gaib yang berpusat di sekitar sebuah labirin tua yang telah ditinggalkan dan seekor makhluk fauna yang misterius bertemu dengan tokoh utama, Ofelia. Del Toro menyebutkan bahwa ia menilai cerita tersebut merupakan perumpamaan yang dipengaruhi dongen dan bahwa Pan’s Labyrinth menyampaikan dan melanjutkan tema-tema yang terkait dengan film sebelumnya yaitu The Devil’s Backbone.
7. Birdman (2014)
Salah satu 'karakter' paling berbakat supernatural dalam film Birdman adalah kamera. Film ini disajikan sebagai pengambilan gambar tunggal, berlatar teater, dan dirancang lebih sebagai komedi daripada drama biasa. Film ini mengisahkan tentang aktor paruh baya Riggan (Michael Keaton) yang ingin mengulang masa kejayaannnya di panggung Broadway. Sebagai implementasi kegundahan, ia sering dihantui halusinasi dari alter-egonya.
8. Fantastic Mr Fox (2009)
Gaya animasi Fantastic Mr Fox yang dirilis pada 2009 juga memberikan kesan imajinasi dan surealisme pada produksi yang sudah cukup membuat penasaran. Detailnya saja sudah luar biasa untuk ditonton, seperti diorama yang rumit, dan humor masam Wes Anderson yang mampu menarik penonton kepada rubah yang baik hati ini dan kehidupan pencurian dan ikatan keluarga mereka.
Alih-alih memasukkan hewan berbicara ke dalam pandangan dunia manusia, pencipta film ini telah memasukkan unsur-unsur manusia ke dalam dunia fantasi yaitu rubah yang berpakaian, berjalan dengan dua kaki, dan berbicara.
Tentu saja, ada manusia di dunia Fantastic Mr Fox. Mereka adalah antagonis utama. Tetapi bagian dari apa yang membuat mereka antagonis adalah betapa mereka tidak menyadari bahwa mereka kaya akan kehidupan mental, emosional, dan sosial dari 'hama' yang tanpa malu-malu mereka coba jebak.
9. Being John Malkovich (1999)
Tayang perdana pada 1999, Being John Malkovich adalah sebuah komedi fantasi yang melampaui keanehan, mengajukan pertanyaan yang dalam dan kelam tentang kemanusiaan, identitas, dan alam semesta, sekaligus membuat Anda tidak nyaman dan penuh tawa. Saat Craig yang sedih menemukan pekerjaan sebagai juru tulis di lantai tujuh setengah sebuah gedung dan tampaknya tidak mempertanyakannya sebanyak yang seharusnya, penonton tahu bahwa mereka harus bersiap untuk tumpangan.