Rabu 28 Oct 2020 02:24 WIB

Harry Sebut Meghan Buka Matanya Atas Rasisme

Pangeran Harry berbicara soal rasialisme dengan seorang aktivis kulit hitam.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Pangeran harry dan istrinya Meghan Markle.
Foto: Ian Vogler/Pool Photo via AP
Pangeran harry dan istrinya Meghan Markle.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pangeran Harry mengatakan butuh waktu bertahun-tahun untuk menyadari bahwa bias rasial yang tidak disadari ternyata ada. Matanya telah terbuka dengan menghabiskan waktu di posisi istrinya, Meghan Markle.

Harry berbicara selama percakapan tentang rasisme dengan Patrick Hutchinson. Hutchinson adalah aktivis kulit hitam yang difoto oleh Reuters membawa seorang pria kulit putih ke tempat aman selama perkelahian antara pengunjuk rasa anti-rasisme dan lawan sayap kanan di London pada bulan Juni.

Baca Juga

Harry memberi tahu Hutchinson bahwa dia melihatnya sebagai 'malaikat pelindung' yang melindungi semua orang di demonstrasi. Kedua pria tersebut mengatakan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengalahkan segala jenis diskriminasi.

"Bias bawah sadar, dari pemahaman saya, asuhan dan pendidikan yang saya miliki, saya tidak tahu apa itu. Saya tidak tahu itu ada," kata Harry selama percakapan online, yang direkam pekan lalu untuk sebuah fitur oleh majalah GQ.

"Dan kemudian, meskipun menyedihkan, butuh waktu bertahun-tahun untuk menyadarinya, terutama kemudian hidup sehari atau seminggu dalam posisi istri saya," tambah Harry.

Ayah Meghan berkulit putih dan ibunya orang Afrika-Amerika. Harry dan Meghan, Duke dan Duchess of Sussex, telah beberapa kali berbicara tentang masalah ras sejak mengundurkan diri dari peran mereka sebagai anggota keluarga kerajaan aktif pada akhir Maret dan pindah ke California.

Hutchinson (50 tahun) memberi tahu Harry bahwa dia pernah mengikuti protes sebelumnya di mana seorang polisi wanita terluka. Jadi dia dan beberapa temannya memutuskan untuk pergi lagi untuk melihat apakah mereka dapat membantu menjaga ketertiban.

"Itu adalah kita melindungi semua orang dan, ternyata, seseorang di sisi lain (polisi terluka). Saya akan melakukannya untuk siapa saja dan saya akan melakukannya berkali-kali," cerita Hutchinson.

Harry bertanya bagaimana perasaannya melihat protes anti-rasisme yang terus-menerus ditentang. "Itu membuat frustrasi," kata ayah empat anak itu.

"Itu hanya membuat Anda bertanya-tanya mengapa orang merasa begitu sulit untuk memahami apa yang kita semua perjuangkan: sisi kesetaraan," ujar Hutchinson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement