REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan secara tatap muka, dan dialihkan secara daring. Kondisi itu membuat orang lebih banyak menghabiskan waktu di depan laptop, komputer, atau gawai elektronik.
Dokter spesialis mata RSA UGM Tri Winarti mengingatkan, menatap layar terlalu lama menyebabkan mata cepat lelah, kering, bahkan terasa nyeri. Ia menuturkan, salah satu cara menjaga kesehatan mata bisa lewat metode 20-20-20.
Tri menjelaskan, metode ini berupa pengalihan pandangan dari layar setiap 20 menit. Bisa dialihkan memandang benda berjarak 20 kaki (enam meter) selama 20 detik, yang tujuannya mengurangi ketegangan dalam mata karena menatap layar.
"Setiap 20 menit melihat layar, pandangan mata dialihkan melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik untuk relaksasi mata. Buat pengingat seperti catatan yang ditempel di komputer atau alarm agar tidak lupa mengimplementasikannya," kata Tri, Selasa (20/10).
Cara lain menjaga kesehatan mata bisa dilakukan dengan mengatur tingkat kecerahan layar. Tri menekankan, sebaiknya kecerahan layar diatur secara tepat, yang mana tidak boleh terlalu terang dan tidak boleh pula terlalu gelap.
"Pencahayaan sebaiknya jangan teralu terang atau terlalu redup. Atur kecerahan layar agar nyaman saat digunakan, misalnya dalam tingkat 50 persen," ujar Tri.
Selain mengatur tingkat kecerahan layar, usahakan melakukan pengaturan ruangan. Pastikan ruangan miliki pencahayaan baik, atur fan speed di AC atau kipas angin tidak terlalu kencang dan hindari posisi angin ke wajah agar mata tidak kering.