Senin 19 Oct 2020 16:27 WIB

Bohemian 1970 Jadi Inspirasi Buku Ghea Panggabean

Ghea Panggabean abadikan 40 tahun kariernya sebagai perancang dalam sebuah buku.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Model memperagakan busana rancangan Ghea Panggabean. Buku Asian Bohemian Chic – Indonesian Heritage Becomes Fashion mendandai 40 tahun kiprah Ghea Panggabean di dunia mode.
Foto: dok Republika
Model memperagakan busana rancangan Ghea Panggabean. Buku Asian Bohemian Chic – Indonesian Heritage Becomes Fashion mendandai 40 tahun kiprah Ghea Panggabean di dunia mode.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku Asian Bohemian Chic – Indonesian Heritage Becomes Fashion mendandai 40 tahun kiprah Ghea Panggabean di dunia mode. Dia mengaku terinspirasi penampilan selebritas di masa belajar di London, Inggris.

“Bagi saya, hidup itu seperti pelangi dan pelangi ini sangat menginspirasi saya dan saya ingin orang-orang bisa mendapat inspirasi seperti saya. Apalagi setelah saya 40 tahun berkecimpung di dunia fashion,” ujar Ghea yang terkenal sebagai Ratu Jumputan dalam launching buku virtualnya Jumat (16/10).

Baca Juga

Lahir di Rotterdam, Belanda dan mengenyam pendidikan di Eropa, Ghea terkenal karena mempromosikan kebangkitan kembali tradisi tekstil etnis Indonesia. Di pertengahan 1970-an, Ghea belajar fashion di London dan terinspirasi oleh fashion scene London dan street wear.

"Penampilan bohemian yang dikenakan oleh selebritas pada masa itu, butik yang semarak di King's Road, dan desainer Inggris Zandra Rhodes, Biba, dan inspirasi dari pasar Portobello, semua itu menjadi salah satu inspirasi saya,” ujar Ghea.

Setelah lulus, Ghea kembali ke Indonesia dan mendirikan studio desainnya pada 1980. Kini, ia memiliki ateliers dan beberapa butik di Jakarta.

“Untuk mengikuti jejak Ghea tidaklah mudah. Kami sangat enjoy bekerja dengan dia dan tim, kami melihat harapan saat bekerja sama dengan mereka,” ungkap International Publications Manager, Francesco Baragiola Mordini, dalam kesempatan yang sama.

Sejak pertama kali terjun ke dunia fashion, Ghea telah berperan penting dalam membangun industri mode Indonesia bersama rekan-rekan desainernya selama 1980-an. Ia telah menampilkan koleksi-koleksinya di Singapura, Kuala Lumpur, New York, Paris, Cannes, Marrakech, London, Milan dan banyak lagi.

Tekstilnya memanfaatkan cerita rakyat dengan kuat, termasuk kain ikat celup Jumputan Pelangi, motif Ikat, emas Songket, dan sulaman mewah yang menjadi ciri khasnya. Asian Bohemian Chic adalah buku inspiratif bagi para desainer muda yang mencari pengetahuan untuk mempertahankan praktik kreatif mereka sendiri dan akan menjadi perayaan bagi siapa saja yang menyukai tekstil warna-warni dan menggairahkan.

“Saya ingat lebih banyak perjalanan ketika kita bersama. Kita kerja bersama, menghabiskan waktu bersama berbincang menghabiskan cappucino. Sangat banyak hal yang kita lakukan. Buku ini sangat berarti untuknya, menjawab tantangannya,” ungkap Senior Editor of Rizzoli International Publications Milan, Maria Cecilia Curti.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement