REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Aktor Chris Hemsworth mengajak keluarganya menikmati liburan domestik. Duta global Tourism Australia itu bervakansi bersama keluarganya di Pulau Lord Howe, lepas pantai negara bagian New South Wales, Australia.
Perjalanan tersebut menandai pertama kalinya seluruh keluarga Hemsworth berlibur bersama. Khususnya, setelah Liam dan Luke, dua saudara laki-laki Chris, kembali ke Australia setelah gelombang pandemi Covid-19.
Keluarga Hemsworth sibuk berselancar, memancing, dan snorkeling selama berada di sana. Lewat media sosial, Chris membagikan aktivitas mereka serta pemandangan terumbu karang, laguna, dan lembah pegunungan.
Pulau Lord Howe termasuk dalam jajaran situs Warisan Dunia UNESCO, yang kini hanya boleh dikunjungi hingga 400 orang dalam satu waktu. Keluarga Hemsworth menikmati keindahan alam bersama Reef N Beyond Eco Tours.
Mereka mengikuti tur di garis pantai pulau, mengamati burung, dan melakukan pendakian ke puncak Gunung Gower. Perjalanan mendaki dan turun sejauh hampir 14,5 kilometer itu dilakukan bersama pemandu karena medannya yang berat.
Setelah pendakian, keluarga Hemsworth kembali ke area perairan untuk memancing ikan, naik kayak, dan mendayung. Mereka adalah tamu pertama yang mendiami penginapan setempat Island House yang baru dibuka.
Penginapan itu terdiri dari dua bangunan yang dikelilingi pemandangan indah. Para tamunya mendapat suguhan makanan langsung oleh koki yang memasak hidangan ala Jepang. Lewat unggahannya di Instagram, Chris mengaku sangat beruntung.
Dia menyadari tahun ini sangat sulit bagi semua komunitas yang bergantung pada pariwisata. Chris pun memahami tidak semua orang dapat melakukan perjalanan saat ini, tetapi mempersiapkan dan merencanakannya juga tidak salah.
Setelah aman melancong, Chris mengajak wisatawan Australia bervakansi ke tempat wisata domestik dan mendukung pengelola wisata setempat. Salah satunya, mendatangi Pulau Lord Howe yang mengusung konsep wisata berkelanjutan.
"Surga ini adalah rumah bagi salah satu ekosistem paling unik di dunia, tetapi seperti banyak komunitas kecil lainnya, tempat ini sangat bergantung pada pariwisata," kata Chris, dikutip dari laman Travel and Leisure, Kamis (15/10).