REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembawa acara Ellen DeGeneres meminta maaf soal laporan "lingkungan kerja yang tidak sehat" yang terkait acara TV-nya. Tanggapan DeGeneres muncul setelah ia kembali ke layar untuk serial baru pada 21 September.
Acara The Ellen DeGeneres Show menghadapi tuduhan "rasisme dan intimidasi" di lokasi syuting pada bulan Juli lalu. Sebelumnya, penyelidikan internal juga telah dilakukan oleh WarnerMedia dan firma pihak ketiga yang anonim.
Kendati penyelidikan dilaporkan tidak menemukan bukti rasisme sistemik di lokasi syuting setelah mewawancarai lebih dari 100 orang yang terkait dengan pertunjukan Ellen DeGeneres, anggota staf dan DeGeneres membuat komitmen untuk keberagaman yang lebih besar di masa depan.
"Hal-hal yang terjadi di sini seharusnya tidak pernah terjadi," kata DeGeneres dalam monolog di awal episode pertama serial baru, dilansir laman NME, Selasa (22/9).
DeGeneres mengaku telah belajar bahwa hal-hal yang terjadi di lokasi syuting seharusnya tidak pernah terjadi. Dia mengaku menanggapinya dengan sangat serius dan ingin mengatakan bahwa dirinya sangat menyesal terhadap orang-orang yang terdampak.
"Saya tahu bahwa saya berada dalam posisi istimewa dan berkuasa serta saya menyadari bahwa dengan itu muncul tanggung jawab dan saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di acara saya," ujarnya.
Melanjutkan monolognya, DeGeneres mengatakan, dia dan timnya telah “banyak melakukan percakapan selama beberapa pekan terakhir tentang pertunjukan". Mereka mendiskusikan, baik itu soal tempat kerja dan apa yang tim inginkan untuk masa depan. Pihak acara juga bergandeng tangan membuat perubahan yang diperlukan dan memulai babak baru.
“Niat saya adalah untuk selalu menjadi orang terbaik yang saya bisa dan jika saya pernah mengecewakan seseorang, jika saya pernah menyakiti perasaan mereka, saya sangat menyesal untuk itu. Jika itu yang terjadi, saya telah mengecewakan diri saya sendiri dan saya juga telah melukai diri saya sendiri," kata perempuan 62 tahun itu.