REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penerbangan dari Calgary ke Toronto, Kanada dibatalkan akibat seorang penumpang cilik tak mengenakan masker. Maskapai WestJet membatalkan penerbangan pada Selasa pagi, karena sang orang tua menolak memasangkan masker pada anaknya yang berusia tiga tahun.
Maskapai penerbangan dan pemerintah Kanada mewajibkan semua penumpang berusia dua tahun ke atas untuk mengenakan masker sebagai tindakan pengamanan terhadap virus corona. Kepada CBC News, maskapai penerbangan itu menjelaskan bahwa awak pesawat menelepon pihak berwenang karena penumpang tersebut menolak mematuhi perintah memakai masker dan menolak turun dari pesawat.
"Karena eskalasi situasi yang cepat di pesawat, kru kami merasa tidak nyaman beroperasi dan penerbangan kemudian dibatalkan," kata juru bicara maskapai.
Orang tua yang diduga menolak menganakan masker untuk anaknya, Safwan Choudhry, menjelaskan bahwa putrinya yang berusia tiga tahun sebenanya mengenakan masker. Dia mengatakan, perselisihan di pesawat itu mengenai putrinya yang berusia 19 bulan. Choudhry sangat kecewa dengan tindakan maskapai tersebut dan menginginkan permintaan maaf.
Hanya saja, permintaan maaf itu mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Soalnya, pihak maskapai membantah klaim cerita Choudhry. WestJet juga mencabut hak istimewa keluarga Choudhry untuk melakukan perjalanan dengan tiket karyawan.
Peristiwa itu juga berdampak pada pencabutan hak istimewa perjalanan bagi karyawan lain. WestJet meminta maaf kepada penumpang lain yang rencana perjalanannya terpengaruh oleh pembatalan itu.
"Kami kecewa karena masalah ini akhirnya berakhir dengan pembatalan penerbangan untuk semua penumpang di pesawat,” ujar juru bicara tersebut.
WestJet mengumumkan pada bulan lalu bahwa kebijakan wajib memakai masker mulai berlaku pada 1 September. Maskapai memperingatkan setiap penumpang yang tidak mematuhi aturan dapat menghadapi hukuman, termasuk tidak diizinkan naik pesawat, diturunkan dari pesawat, dan larangan terbang satu tahun.
"Pelancong Kanada dan semua karyawan WestJet Group ingin menjaga penumpang tetap aman dan itu adalah prioritas utama kami untuk melakukannya,” kata CEO WestJet Ed Sims dalam pernyataan tertulis.
Menurut Johns Hopkins University, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 136 ribu orang di Kanada. Penyakit infeksi virus SARS-CoV-2 itu telah menewaskan lebih dari 9.200 orang di negara itu.