REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- SM Entertainment bersama Jongro Haneul Education mendirikan SM Institute (SMI), yakni sekolah seni global untuk melatih para bintang. SMI menawarkan program pendidikan dengan dasar pengetahuan industri yang telah menjadikan K-pop dan K-culture sebagai fenomena global.

SM Institut juga menawarkan pendidikan dalam berbagai bahasa, termasuk Korea, Inggris, Cina, dan Jepang untuk siswa lokal dan internasional yang ingin menjadi idola secara global. Afiliasi SM Entertainment, ESteem, juga terlibat dalam pendirian dan manajemen SMI.

ESteem akan membawa keahlian perusahaannya pada kurikulum SMI dalam model, entertainer, dan manajemen influencer. Kurikulum juga diberikan untuk konten mode, kecantikan, dan gaya hidup yang selanjutnya memperluas cakupan bintang yang dididik SMI.

Nota kesepahaman diketahui sudah ditandatangani antara SM Entertainment dan Jongro Haneul Education pada 2016. Kedua perusahaan itu membuat program pendidikan dan kurikulum sistematis menggunakan pengetahuan SM terkait dengan pelatihan selebriti dan produksi konten.

Selain kurikulum tatap muka, SMI akan menggunakan teknologi pembelajaran adaptif, kecerdasan buatan, dan teknologi pendidikan mutakhir untuk menawarkan pendidikan terbaik, bahkan selama masa jarak sosial saat ini. Selain itu, SMI berencana untuk mengekspor solusi ed-tech.

Untuk menjadi artis budaya pop, Presiden SMI, Choi Jin-young, mengatakan, butuh banyak jam latihan dan pelatihan praktis. Itu sebabnya, banyak peserta pelatihan yang menyerah pada pendidikan mereka.

SMI akan aktif menggunakan pendidikan daring, serta konten dan jadwal pendidikan khusus untuk mendukung siswa agar tidak perlu putus asa dalam pendidikan menjadi bintang global. Selanjutnya, SMI akan mendukung siswa agar dapat mengeksplorasi berbagai jalur dengan bakatnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika