REPUBLIKA.CO.ID, RANONG -- Seorang wisatawan asal Uzbekistan meninggal dunia setelah terpeleset di bebatuan di Taman Nasional Air Terjun Ngao di Ranong, Thailand. Pria yang diketahui bernama Soipov Abdullokh itu terpeleset dan jatuh dari ketinggian 15 meter saat mengambil foto selfie di air terjun.
Menurut laman The Sun, pria berusia 22 tahun itu diduga mengabaikan tanda peringatan untuk menghindari berfoto selfie di area wisata itu. Turis asing yang masih di Thailand karena kebijakan karantina wilayah itu mendaki melalui tempat wisata tersebut bersama enam teman dari Rusia pada Sabtu (6/9) pagi.
Saksi mata mengatakan, dia dan teman-temannya berjalan ke batu di atas ketinggian 15 meter untuk berfoto. Pria tersebut kemudian terpeleset di bebatuan basah hingga membuatnya terjatuh dan tak tertolong.
Otoritas setempat menggambarkan bagaimana pemuda itu jatuh hingga meninggal dunia. Menurut otoritas, pria yang dikabarkan merupakan seorang penjual perahu menyaksikan turis itu meluncur dari batu ke dasar dan tulang tengkoraknya hancur.
Mengingat lokasinya yang terpencil, proses evakuasi pun mengalami sedikit hambatan. Layanan darurat pun datang sekitar dua jam untuk tiba dan mengevakuasi tubuh pria itu. Pria itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Polisi Thailand menegaskan bahwa tempat itu berbahaya dan tidak boleh didaki dalam keadaan apa pun. Oleh karenanya, mereka menambahkan tanda-tanda yang memperingatkan para pendaki agar tidak berjalan di atas bebatuan.
"Begitu kami menerima panggilan tersebut, kami segera berkoordinasi dengan yayasan penyelamat dan polisi,” ujar kepala pejabat pemerintah taman nasional, Chalit Sinrojthanakorn, dilansir The Sun, Selasa (9/9).
Chalit menerangkan, turis asing muda dan teman-temannya itu menyewa sepeda motor. Mereka melakukan perjalanan dari Phuket untuk melihat pemandangan yang indah.
"Soipov berjalan keluar dari jalur yang ditetapkan oleh pihak berwenang untuk mendaki air terjun. Dia kemudian terpeleset di atas batu dan jatuh. Tubuhnya menabrak batu di bawah dan dia mengeluarkan darah melalui mulut dan hidung. Kematiannya sangat cepat,” jelas dia.
Pihak berwenang mengkonfirmasi otopsi akan dilakukan. Kedutaan Besar Uzbekistan pun telah diberitahu.