REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengingatkan perokok berisiko lebih tinggi terpapar Covid-19. Selain menurunkan sistem imun, merokok juga mendorong perilaku yang membuat virus corona lebih mudah masuk ke tubuh.
"Rokok ini selain menurunkan sistem imun, juga membuat tangan kita sering menyentuh bibir," kata Erlina, dalam webinar Kampanye Nasional Disiplin Pakai Masker, Jumat (4/9).
Tangan merupakan bagian tubuh manusia yang memiliki peluang paling besar menjadi media virus corona. Sebab, tangan banyak menyentuh benda-benda di sekitar yang bisa jadi tidak bersih atau sudah terpapar virus.
Selain itu, jika seorang perokok sudah terpapar virus corona, maka kemungkinan komplikasi penyakit semakin tinggi. Seorang penyakit biasanya memiliki penyakit penurunan fungsi paru. Selain itu penyakit jantung dan kanker juga berisiko menyerang seorang perokok.
Komplikasi tersebut menyebabkan seorang perokok yang terpapar Covid-19 memiliki potensi mortalitas yang lebih tinggi. Oleh karena itu, ia mendorong agar perokok segera menghentikan kebiasaan merokok.
"Masa pandemi ini adalah momen yang tepat untuk kita mengimbau orang berhenti merokok," kata dia lagi.
Selain berhenti merokok, Erlina juga mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya adalah makan makanan bergizi dan cukup serat, olah raga rutin, dan mengonsumsi suplemen.