Sabtu 29 Aug 2020 10:58 WIB

Tips Agar Tanaman Hias Lebih Subur Tahan Lama

Jika dirawat dengan baik, tanaman hias dapat tumbuh lebih subur dan tahan lama.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Jika dirawat dengan baik, tanaman hias dapat tumbuh lebih subur dan tahan lama (Foto: ilustrasi berkebun)
Foto: Pxfuel
Jika dirawat dengan baik, tanaman hias dapat tumbuh lebih subur dan tahan lama (Foto: ilustrasi berkebun)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanaman tak hanya menyegarkan rumah tetapi juga dapat mempercantik ruangan. Jika dirawat dengan baik, tanaman hias dapat tumbuh lebih segar, subur, dan tahan lama.

Dilansir laman mindbodygreen, Sabtu (29/8), saat tanaman hias ditanam di tanah segar, itu akan memberikan semua nutrisi penting yang dibutuhkan untuk tumbuh. Akar tanaman akan menyerap banyak nutrisi tersebut dan menggunakannya melalui fotosintesis.

Baca Juga

Saat dipupuk, tanaman bisa tumbuh lebih kuat, dengan daun, akar, dan bunga yang lebih panjang. Tanaman hijau boleh jadi bertahan tanpa pupuk selama mendapat air dan sinar matahari yang cukup, tetapi tak ada salahnya menambahkan pupuk agar membuatnya lebih subur.

Beberapa pakar hortikultura berbagi tips mereka tentang pupuk terbaik untuk menyuburkan tanaman hias. Poin pentingnya, pupuk dapat mengisi kembali nutrisi tanah penting yang digunakan tanaman selama fotosintesis.

Tanaman bisa diberi pupuk alami dan sintetis, atau membuatnya sendiri menggunakan sisa dapur yang telah dibuat kompos. Namun hati-hati agar tidak berlebihan di bagian pemupukan, karena dapat menyebabkan kelebihan nutrisi pada tanaman.

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk tanaman hias di rumah.

Kenali jenis pupuk

Pupuk  mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, seperti itrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).

"Secara umum, nitrogen adalah nutrisi utama dan terpenting, sedangkan sisanya seringkali dibutuhkan dalam kondisi mendesak saja," kata Jonathan Russell-Anelli, Ph.D., dosen senior di Sekolah Ilmu Tanaman Integratif Cornell.

Di luar itu, tumbuhan menggunakan belerang (S), magnesium (Mg), karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H), dan sejumlah kecil besi (Fe), boron (B), klor (Cl), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), dan molibdenum (Mo). Tanaman menggabungkan nutrisi itu dengan sinar matahari, udara, dan air untuk membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis.

Leslie F Halleck, MS, seorang ahli hortikultura dan penulis profesional, menjelaska,n nitrogen mendukung pertumbuhan daun tanaman sementara fosfor membantu pertumbuhan dan pembungaan akar. Kalium membantu kesehatan tanaman secara menyeluruh.

Di sisi lain, tanaman hias berbunga mungkin menghargai nilai P yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, sebagian besar tanaman hias akan subur dengan pupuk yang memiliki rasio genap ketiganya.

photo
Ilustrasi berkebun di rumah - (Republika/Putra M. Akbar)

Sama seperti makanan manusia, pupuk tersedia dalam varietas organik dan non-organik. Perbedaannya adalah yang terbuat dari bahan alami atau diproduksi di laboratorium. Pupuk sintetis cenderung memiliki persentase nutrisi yang lebih tinggi daripada pupuk alami.

Jika menambahkan pupuk jenis ini terlalu banyak ke tanaman, daunnya bisa terbakar dan tanahnya bisa membentuk penumpukan garam akibat semua nutrisi tambahan yang ada di dalamnya.

Itulah mengapa  pupuk organik lebih disarankan, termasuk humus cair, pupuk kandang, rumput laut, dan lainnya. Pupuk ini lebih mirip dengan nutrisi yang akan diterima tanaman di habitat aslinya dan cenderung lebih lembut, meskipun biasanya lebih mahal.

Membuat pupuk rumahan

Membuat pupuk sendiri adalah cara yang populer untuk memberi tanaman hias dosis nutrisi alami dengan harga murah. Itulah mengapa terkadang ada yang menaburkan bubuk kopi, kulit telur, garam, hingga kulit pisang ke teman tanaman mereka.

Namun, pakar memperingatkan bahwa sebagian besar cara ini umumnya didasarkan pada cerita rakyat. Ada potensi merusak tanaman jika tidak dipahami dan digunakan dengan benar.

“Sisa-sisa yang tidak dikomposkan di dalam pot tanah juga dapat menyebabkan masalah jamur atau bakteri di tanah, serta masalah jamur,” kata Halleck.

Sebaiknya membuat kompos terlebih dulu agar nutrisinya lebih tepat. Pada dasarnya, bahan organik apa pun dapat dikomposkan menjadi bahan untuk pupuk tumbuhan alami.

Pakar menambahkan bajwa potongan rumput juga sangat baik untuk kompos  karena kandungan nitrogennya yang tinggi. Setelah kompos siap digunakan, maka dapat ditambahkan langsung ke tanah hingga volumenya mencapai 10 hingga 20 persen dari volume pot tanaman Anda. Atau bisa juga merendamnya dalam air untuk membuat "cairan kompos" sendiri yang lebih padat nutrisi .

Cara menggunakan pupuk

Aturan kunci pemupikan tanaman adalah dengan tidak menerapkannya secara berlebihan, terutama jika menggunakan pupuk sintetis. Jika memang menggunakan pupuk sintetis, sebaiknya gunakan separuh takaran. Setiap jenis pupuk memiliki petunjuk tersendiri, jadi perhatikan panduan yang ada di kemasan. Untuk tanaman hias mungil, kurangi tingkat aplikasi hingga ¼ dari takaran yang disarankan, bahkan dengan pupuk alami.

Adapun waktu untuk menggunakan pupuk adalah selama dua bulan pertama atau lebih di tanah baru. Setelah itu, sebagian besar ahli tanaman menyarankan untuk memupuk setiap dua peka  hingga satu bulan selama musim tanam aktif.

Saat menyiram tanaman

Anda mungkin ingin menggunakan lebih sedikit pupuk di awal dan akhir musim tanam, karena tanaman tidak akan secara aktif menyerap banyak nutrisi. Konsentrasi N-P-K yang lebih tinggi berarti pupuk akan lebih intens dan harus diencerkan dengan lebih banyak air atau lebih jarang digunakan.

Gunakan strategi less-is-more dan kemudian tunggu setidaknya beberapa hari sebelum menambahkan lebih banyak. Tanda-tanda pupuk berlebihan adalah daun kuning, garam menumpuk di tanah, dan daun rontok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement