REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Satu persatu musisi lantang menunjukkan sikapnya terhadap petahana, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Setelah Neil Young, The Rolling Stone, dan Linkin Park, kini giliran Billie Eilish mengecam Trump.
Penyanyi berusia 18 tahun itu membawakan lagu teranyarnya "My Future" dalam Konvensi Nasional Demokrat pada Rabu (19/8). Tampil secara virtual dari kediamannya, Eilish mengungkap bagaimana Trump telah menghancurkan Amerika dan semua hal yang dia pedulikan.
"Kami membutuhkan pemimpin yang akan memecahkan masalah seperti perubahan iklim dan Covid-19, bukan menyangkalnya. Pemimpin yang akan melawan rasialisme dan ketidaksetaraan sistemik," kata Eilish seperti dilansir di Fox News, Kamis (20/8).
Eilish kemudian mengajak para penggemarnya untuk memilih calon presiden dari Partai Demokrat yakni Joe Biden. "Itu dimulai dengan memilih seseorang yang mengerti berapa banyak yang dipertaruhkan, memilih pemimpin yang membangun tim dengan menjunjung nilai-nilai, dan itu dimulai dengan memberikan suara untuk Joe Biden bukan Donald Trump," kata peraih Grammy tersebut.
Eilish menegaskan, diam atau golput bukanlah pilihan tepat. Menurut dia, semua masyarakat Amerika harus menentukan pilihan demi masa depan yang lebih baik dan adil. "Satu-satunya cara untuk memastikan masa depan lebih baik adalah menciptakannya sendiri. Silakan mendaftar, silakan pilih," ujar Eilish.
Sebelumnya, Eilish juga telah menentang pemerintahan Trump. Dalam wawancara bersama Los Angeles Times pada Desember 2019, pelantun "Bad Guy" itu mengungkap kekhawatirannya jika Trump terpilih kembali dalam pemilu 2020.
"Anda pasti tahu, beberapa orang menyukai orang yang mengerikan seperti Trump. Itu aneh," ujar Eilish kala itu.