Jumat 14 Aug 2020 19:59 WIB

Musikal Sangkuriang, Kisah Klasik yang Dikemas Modern

Musikal Sangkuriang tayang di saluran Youtube Indonesia Kaya pada Kamis (13/8).

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Cuplikan musikal Sangkuriang tayang di Youtube Indonesia Kaya.
Foto: Youtube
Cuplikan musikal Sangkuriang tayang di Youtube Indonesia Kaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menghibur para penikmat seni dengan beragam cerita rakyat seperti Malin Kundang, Timun Mas, dan Rara J, program #MusikalDirumahAja merilis lakon Sangkuriang di saluran Youtube Indonesia Kaya pada Kamis (13/8). Dengan kemasan pentas yang lebih segar dan modern, musikal Sangkuriang menjadi alternatif tontonan yang menarik di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19.

Selama hampir 30 menit, lakon Sangkuriang menyajikan kesederhanaan, namun kuat secara penceritaan. Libreto dan dialog yang mendalam pun tetap mudah dipahami karena dibalut dengan narasi dan musik yang easy listening.

Baca Juga

Sangkuriang mengisahkan kehidupan Dayang Sumbi yang penuh dengan keajaiban. Lahir dari perut seekor babi, menikah dengan seekor anjing bernama Tumang, hingga kemudian sang putranya yang bernama Sangkuriang jatuh cinta kepada dirinya, ibunya sendiri.

Para dewa lalu menyelamatkan Dayang Sumbi dari nafsu putranya. Sangkuriang merupakan sebuah kisah tragedi yang menjadi asal muasal terjadinya Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

Tanta Ginting selaku sutradara film dan sinematografer dalam Sangkuriang menceritakan proses produksi ketika diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tidak ada latihan bersama, pengambilan gambar terpisah, dan pembuatan set yang sederhana menjadi beberapa tantangan yang dihadapi.

"Kami membangun set di rumah dan halaman rumah untuk pengambilan gambar di tengah keterbatasan yang ada," kata dia dalam konferensi pers virtual pada Kamis (13/8).

Sutradara teater Sangkuriang, Maera. juga mengaku, harus putar otak untuk menyutradarai lakon selama pandemi. Biasanya minimal tiga bulan latihan tatap muka, ini hanya melalui virtual. Keadaan itu memaksa Maera untuk menjadikan konsep lakon Sangkuriang lebih dominan monolog.

"Coba aja perhatikan, banyak adegan monolognya. Karena memang pas syuting lagi PSBB ketat, jadi kami cuma tiga hari ketemuan," kata dia.

Musikal Sangkuriang dipersembahkan oleh BOOW LIVE dan Indonesiakaya.com. Renitasari Adrian, Program Director Indonesiakaya.com mengatakan, cerita rakyat Sangkuriang merupakan kisah klasik yang sudah diceritakan secara turun temurun. Namun mengemasnya dalam bentuk musikal di tengah pandemi Covid-19 tentu menjadi sesuatu hal yang baru dan dinanti.

"Jadi kami harap kisah Sangkuriang juga dapat menginspirasi, menambah wawasan, dan tentunya juga mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat seperti kisah-kisah rakyat yang telah kami suguhkan sebelumnya,” ujar dia.

Kisah Sangkuriang ini diramaikan oleh para pemain yang mendukung pertunjukan #MusikalDirumahAja, seperti Taufan Purbo sebagai Sangkuriang, Kikan Namara sebagai Dayang Sumbi, Bima Zeno sebagai Tumang, dan Chandra Satria sebagai Radjiman/narator. Episode ini juga diproduseri Bayu Pontiagust dan disutradarai oleh sutradara teater Maera sekaligus penulis lirik bersama Titin Wattimena. Sutradara teater ini juga berkolaborasi dengan sutradara film dan sinematografer Tanta Ginting.

 

Selain itu banyak juga pihak-pihak yang turut terlibat seperti Ava Victoria dan Ifa Fachir yang memberikan sentuhan melodi indah sebagai penata musik dan komposer, penata suara oleh Mahardika, dan Alunan selaku audio post. Adit Dipo sebagai penata rias dan rambut, Super 8MM studio sebagai penyunting video, dan Ufa Sofura sebagai koreografer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement