Ahad 26 Jul 2020 01:42 WIB

Galeri Nasional Berbagi Wawasan Soal Sketsa secara Virtual

Galeri Nasional Indonesia (GNI) menggelar KopDar Virtual Sketch

Gedung Galeri Nasional
Foto: Galeri-nasional
Gedung Galeri Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Galeri Nasional Indonesia (GNI) menggelar “KopDar Virtual Sketch” melalui aplikasi Zoom dan live Facebook Galeri Nasional Indonesia pada Sabtu (25/7). Acara daring (online) ini merupakan salah satu program bimbingan dan edukasi GNI yang memberikan kesempatan kepada publik untuk berbagi informasi dan pengalaman tentang sketsa.

Pada acara kali ini, bahasan sketsa dikaitkan dengan program “VS KamiSketsa GalNas” yang sebelumnya telah dipublikasikan di Instagram @galerinasional. “VS KamiSketsa GalNas” mengajak publik untuk membuat karya sketsa dengan merespons objek tertentu berupa bangunan atau human interest, di mana objek tersebut diakses secara virtual.

Objek yang dipilih tidak sembarangan, melainkan ditentukan oleh penantang. Objek perdana yang dipilih adalah kawasan Mayestik dan Blok M. Tantangan “VS KamiSketsa GalNas” ini telah berlangsung pada 9–14 Juli 2020, dan berhasil menjaring 154 karya sketsa.

Zamrud Setya Negara, sketcher dan Motivator Edukasi Seni Rupa, mengatakan sketsa virtual kini memang tengah menjadi primadona.

“Di tengah pandemi seperti ini, sketsa virtual memang menjadi jalan tengah bagi para sketchers untuk tetap aktif. Pantas jika kemudian kegiatan ini populer sekali. Selain itu, kegiatan ini juga mudah dilakukan dengan bantuan Google Street View, sketchers jadi lebih mudah berkelana dan menemukan hal-hal baru untuk di-sketch,” kata dia dalam siaran resmi, Sabtu.

Pembahasan mengenai serba-serbi sketsa virtual dalam “KopDar Virtual Sketch” ini diramaikan oleh Zamrud Setya Negara, Teguh Margono, juga para sketchers yang mengikuti Tantangan “VS KamiSketsa GalNas”, yakni Aryo Bimo, Elvin Emeraldo, Iwan Widodo, KaNa, Seto Parama Artho, Yoso Bayudono.

Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto turut mengapresiasi “KopDar Virtual Sketch” ini.

“Program daring memang tidak bisa menggantikan sensasi berdiskusi secara tatap muka. Akan tetapi, di tengah kondisi yang serba terbatas ini, GNI berupaya tetap memberikan edukasi kepada publik, serta memberikan kesempatan bagi publik untuk tetap aktif dan kreatif."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement