REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Baca Indonesia Najwa Shihab mengatakan, orang tua dapat membantu anak untuk gemar membaca. Dengan membaca, perhatian anak dapat teralihkan dari bermain gawai.
"Meskipun anak-anak sekarang lebih suka membaca melalui layar gawai, bukan berarti kita tidak bisa mengalihkan kesukaannya itu," ujar Najwa dalam webinar "Nikmatnya Membaca Buku" di Jakarta, Jumat.
Menurut Najwa, orang tua harus membantu anak untuk mencintai buku fisik. Untuk memulainya, ayah dan ibu dapat mengajak anandanya mencari buku sesuai tema, hobi, atau artis yang sedang digemarinya.
Najwa mengatakan, dengan buku fisik, melatih daya imajinasi anak akan terlatih. Anak pun bisa masuk dalam alur cerita yang tulis dalam buku tersebut.
"Membaca buku idealnya jangan sekedar hobi, tetapi kebutuhan," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Woro Titi Haryanti, mengatakan bahwa membaca seharusnya bukan sekedar hobi, tapi menjadi kebutuhan dalam menjalani kehidupan. Tumpukan buku, menurutnya, seperti ajakan menjelajahi misteri kehidupan dan semesta yang hanya dapat dicapai ribuan kali masa kehidupan.
Woro menjelaskan, perpustakaan juga hadir dalam ruang digital untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Masyarakat dapat tetap mengakses layanan digital Perpusnas, seperti iPusnas, khastara, dan Indonesia OneSearch (IOS).
"Membaca buku fisik maupun buku digital tidak sekedar menambah wawasan. Aktivitas rutin membaca buku mampu menjaga fungsi otak. Manfaat tersebut konon bisa bertahan seumur hidup."
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas membaca buku dapat merangsang mental bahkan dapat mencegah penyakit Alzheimer dan Demensia. Selain sebagai relaksasi, ada kedamaian batin dan ketenangan yang diperoleh dari membaca.
"Banyak orang abai terhadap manfaat dari seringnya membaca. Membaca, selain dapat menurunkan tekanan darah juga membantu orang yang menderita gangguan mood dan penyakit mental ringan," kata Woro.
Bukan sebaliknya, yang mana banyak yang beranggapan bahwa membaca buku justru membuat otak terus bekerja dan menimbulkan stres. Padahal, hakikat manfaat membaca buku adalah mengurangi stres.