REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu orang terkaya di dunia Elon Musk dengan cepat memberikan dukungannya ketika rapper Kanye West mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 5 Juli lalu. Hanya berselang tiga hari, Musk menarik kembali dukungannya untuk West.
"Kamu mendapatkan dukungan penuhku," tulis Musk saat memberikan dukungan kepada West pada 5 Juli lalu melalui Twitter, seperti dilansir Mashable SE Asia, Jumat (10/7).
Cuitan Musk langsung mendapatkan respon yang beragam dari warganet. Sebagian warganet menginformasikan kepada Musk bahwa West merupakan sosok yang anti terhadap kebijakan aborsi dan anti terhadap vaksin.
Mengetahui hal ini, Musk tampak berpikir ulang atas keputusannya untuk mendukung West. Kepada seorang warganet yang memberikan informasi tersebut, Musk mengungkapkan bahwa dia tak menyadari bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan antara dirinya dan West.
"Kami mungkin memiliki lebih banyak perbedaan opini dari yang saya antisipasikan," ungkap Musk.
Musk sendiri cukup sering membuat pernyataan yang kontroversial sepanjang kariernya. Salah satunya adalah membuat pernyataan yang keliru mengenai pandemi Covid-19. Akan tetapi, pernyataan West tampaknya tak bisa ditoleransi untuk Musk sekali pun.
Dalam sebuah sesi wawancara terbaru dengan Forbes, West memberikan pernyataan yang cukup aneh dan tampak kurang cerdas. Beberapa di antaranya adalah West meyakini bahwa vaksin adalah hal yang buruk dan ada pihak yang ingin menanamkan //chip// ke dalam tubuh semua manusia melalui vaksin.
Belum lama ini West mengunggah fotonya bersama dengan Musk melalui Twitter. Akan tetapi, West belum memberikan balasan atas cuitan Musk.