REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan menyatakan, hotel syariah sudah siap beroperasi sejak awal Juni. Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pun telah diterapkan.
"Kami sudah siap sejak relaksasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Sekaligus dikeluarkannya protokol Covid-19 untuk operasional hotel dan restoran oleh PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)," ujar Riyanto kepada Republika.co.id pada Kamis (9/7).
Pria yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Sofyan Hotels Tbk tersebut menambahkan, hotel syariah pun telah menerima beberapa acara pertemuan. Baik rapat kementerian dan lembaga (K/L) pemerintah, korporasi, organisasi masyarakat, hingga pernikahan.
Hal itu sejalan dengan imbauan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama yang meminta K/L serta korporasi menggelar rapat di hotel. Tujuannya, agar sektor pariwisata khususnya perhotelan segera pulih.
Riyanto menilai, era normal baru atau new normal ini bisa menjadi momentum bagi hotel syariah supaya bisa lebih berkembang. "Karena Tren Baru Pariwisata atau Mega Trend Tourism sekarang menuju pada tren yang merupakan karakteristik pariwisata halal yang lebih ke responsible tourism, ethical, healthy and wellness tourism, yaitu Halalan Thayyiban Lifestyle," jelasnya.
Ia juga menegaskan, wisatawan Muslim merupakan pasar utama sektor pariwisata. "Besarnya bahkan lebih besar dari wisatawan Tiongkok yang merupakan pasar utama (Indonesia)," tutur Riyanto.