Sabtu 13 Jun 2020 03:25 WIB

80 Persen Pasien Covid-19 tak Tunjukkan Gejala

Pasien tanpa gejala Covid-19 menyulitkan penanganan kasus.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas mengecek fasilitas isolasi mandiri penanganan COVID-19 di GOR Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (2/6/2020). Pemerintah menyiapkan puluhan fasilitas bilik isolasi mandiri bagi warga yang terpapar COVID-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas mengecek fasilitas isolasi mandiri penanganan COVID-19 di GOR Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (2/6/2020). Pemerintah menyiapkan puluhan fasilitas bilik isolasi mandiri bagi warga yang terpapar COVID-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa 80 persen orang yang dinyatakan positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala. Studi dari Kantor Statistik Nasional (ONS) dilakukan melalui tes swab.

Menurut paparan Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock, mereka yang dikonfirmasi positif tidak menunjukkan gejala apa pun. "Ya, ada beberapa orang yang tidak memiliki gejala tetapi memiliki virus. Dan faktanya, dalam studi ONS ditemukan bahwa sekitar 70-80 persen orang yang dites positif tidak memiliki gejala. Itu temuan yang cukup signifikan," kata Hancock dilansir Standard, Jumat (12/6).

Baca Juga

Hancock mengakui penularan asimtomatik atau dari orang tanpa gejala (OTG) adalah salah satu hal yang membuat pengendalikan penyakit ini sangat sulit. Skema uji swab acak menjadi solusi untuk memutus rantai penularan Covid-19, dengan menginstruksikan OTG untuk isolasi mandiri.

Dido Harding yang mengepalai program uji dan pelacakan NHS mengatakan, peluncuran tes antibodi untuk masyarakat akan hadir tepat waktu. Antibodi yang ada dalam sampel darah adalah tanda bahwa seseorang telah tertular virus sebelumnya.

Tetapi menurut dia, antibodi itu belum memastikan seseorang terbebas dari ancaman virus Covid-19 di masa yang akan datang.

"Salah satu tantangan, dan saya tahu kita semua ingin hal itu benar bahwa jika kita memiliki antibodi, itu berarti kita bebas untuk melakukan aktivitas yang tidak bisa dilakukan orang lain. Tetapi saat ini belum ada bukti untuk itu," kata Harding.

"Pengujian antibodi dalam kesehatan dan perawatan saat ini, memungkinkan kami untuk membangun basis bukti ilmiah ke titik di mana kita akan mulai melihat manfaat sebenarnya dari antibodi itu," tambah dia.

Angka-angka terbaru dari studi ONS menunjukkan bahwa satu dari setiap 1.000 orang saat ini memiliki virus Covid-19. Diperkirakan ada 53.000 orang di Inggris memiliki virus Covid-19 namun tak bergejala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement