Kamis 11 Jun 2020 11:41 WIB

Orangtua Milenial, Sudahkah Melakukan Ini?

Ada sejumlah tantangan yang dihadapi saat membesarkan generasi alfa.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Anak-anak generasi alfa (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak generasi alfa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi orang tua milenial, membesarkan anak-anaknya yang tumbuh dengan istilah generasi alfa tentu menghadirkan tantangan tersendiri. Psikolog anak dan keluarga Rosdiana Setyaningrum MPsi MHPEd menyebutkan istilah generasi alfa disematkan untuk anak yang sejak kecil sudah akrab dengan teknologi.

Di masa depan, generasi alfa akan menghadapi tantangan yang cukup besar, salah satunya adalah harus mampu bereksplorasi. Rosdiana menyebutkan, beberapa tantangan yang akan dihadapi generasi alfa, di antaranya, menanggung beban ekonomi yang tidak selesai di masa sekarang, bersaing dengan robot, harus memiliki pendidikan yang tinggi hingga akan adanya jutaan lapangan pekerjaan baru yang tercipta.

"Namun, angka ini akan sedikit jumlahnya karena saat mereka dewasa akan ada banyak orang tua daripada yang produktif. Ini tentu menjadi tantangan juga bagi mereka,'' ujar dia. 

Ada beberapa cara agar generasi alfa bisa menumbuhkan karakter kuat dalam dirinya. Pertama, belajar cara kerja tim.

Di sekolah, kata dia, seorang anak bisa belajar dengan cara kerja berkelompok seperti ini. Hal tersebut akan mengasah cara berpikir kritis, kreativitas, dan kemandirian. Cara belajar itu akan membentuk karakter penting bagi anak yang bermanfaat untuk bersaing di masa mendatang.

Selanjutnya, eksplorasi juga menjadi karakter yang harus dibangun sejak dini. Anak dibiasakan untuk mau mencari hal baru yang dapat dikembangkan, baik di d alam diri dan lingkungan. Untuk mene mukan sesuatu yang baru, dia harus berpikir kritis. Berpikir di luar apa yang sudah ada dan mau banyak bertanya,'' ujarnya.

Ketiga ialah memiliki jiwa kepemimpinan. "Dia dapat memimpin dirinya sendiri dan orang lain. Jiwa kepemimpinan harus dipupuk dari kecil agar dia bisa lebih fleksibel saat ia menjadi penduduk dunia, jelas Rosdiana.

Terakhir adalah rasa empati atau me mahami kebutuhan orang lain agar menciptakan solusi bagi lingkungannya. "Sikap ini yang nantinya akan membuat mereka menjadi seorang spesialis di bidang yang disukai.''

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement