REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi menu kurang sehat di jam makan siang berpotensi mengganggu daya ingat. Temuan ilmiah tersebut terungkap dalam studi yang digagas tim peneliti dari Ohio State University di Amerika Serikat.
Efek samping makan siang dengan menu tinggi lemak jenuh atau makanan cepat saji itu langsung terlihat di hari yang sama. Sebanyak 51 partisipan perempuan paruh baya diminta makan siang dengan hamburger berlemak dan kentang goreng.
Setelah makan siang, mereka diminta menyelesaikan tes kinerja berkelanjutan. Para peserta studi juga mengulangi percobaan dengan menyantap makan siang salad sayur dengan minyak bunga matahari serta melakukan tes serupa.
Hasil studi mengungkap, fungsi otak cenderung menurun beberapa jam setelah mengonsumsi junk food. Sebaliknya, para partisipan menunjukkan rentang perhatian penuh setelah menyantap makan siang yang lebih sehat.
Pada laporan studi sebelumnya, periset menemukan bahwa lima hari berturut-turut menyantap makanan tidak sehat bisa memicu penurunan kemampuan kognitif. Partisipan yang makan siang dengan makanan tinggi lemak menunjukkan kerja memori rendah.
Sebaliknya, mengonsumsi buah alpukat dan ikan dengan lemak sehat membuat tingkat konsentrasi mereka tetap terjaga. Sementara, riset terbaru ini menunjukkan satu kali makan tidak sehat saja berdampak instan pada fungsi otak.
"Penelitian kami menunjukkan, satu kali makan dengan menu tinggi lemak jenuh dapat menghambat perhatian dan berpotensi mengurangi produktivitas di tempat kerja," tulis peneliti, dikutip dari laman Daily Mail.