REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Terdapat 30 persen orang di India yang dilaporkan negatif dari infeksi virus corona jenis baru (Covid-19), meski memiliki gejala penyakit yang jelas. Hal itu membuat pemerintah negara itu perlu membuat semacam ketentuan karena sebagian besar dari mereka diketahui kemudian diuji dan positif.
Dilansir Times Now News, di India hampir setiap harinya ada banyak hal baru terkait dengan Covid-19. Salah satunya adalah pertanyaan bagaimana jika seseorang memiliki gejala Covid-19 yang jelas, termasuk saat melakukan tes CT Scan, namun saat pengujian melalui swab hasilnya negatif.
Deepak Baid, Presiden Asosiasi Konsultan Medis India (AMC) mengatakan bahwa ini adalah masalah serius. Ia menjelaskan, saat hasil tes swab yang dianggap paling akurat menunjukkan negatif, pasien dengan gejala Covid-19 yang sangat jelas sekalipun tidak bisa mendapat rujukan untuk dirawat di rumah sakit yang ditunjuk.
"Ini menambah kesengsaraan mereka, bahkan rumah swasta ragu untuk menerima pasien karena hasil pemindaian CTscan dan gejala yang mirip dengan infeksi virus corona jenis baru," ujar Baid.
AMC adalah badan yang beranggotakan lebih dari 13 ribu dokter swasta di Mumbai. Setelah melacak pengalaman banyak dokter seperti itu, Baid mendesak pemerintah negara bagian dan pusat untuk membuat beberapa ketentuan segera untuk pasien ini.
"Pemerintah harus mempertimbangkan kategori pasien ini. Beberapa jenis pedoman harus dibuat, diikuti oleh ketentuan untuk pasien ini karena mereka memiliki gejala yang jelas dan hasil CT scan mereka juga merupakan indikasi," jelas Baid.
Sampai perpindahan dilakukan dari administrasi, Baid menilai bahwa pasien dengan gejala Covid-19 yang jelas harus berhati-hati dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan. Ia mengatakan, jika seseorang memiliki gejala seperti sesak napas berat dan gejala lain yang mirip dengan infeksi virus corona jenis baru dan hasil CT scan juga menujukkan indikasi, lebih baik orang tersebut berada di bagian bangsal khusus rumah sakit di bawah pengawasan dokter.
"Untuk pasien yang memiliki gejala ringan, karantina mandiri dengan perawatan di rumah sesuai saran dokter adalah pilihan yang layak. Mereka juga perlu memastikan bahwa infeksi virus tidak menular ke orang lain," kata Baid.