Senin 01 Jun 2020 12:46 WIB

Wajah Berjerawat Usai Memakai Masker? Atasi dengan Cara Ini

Pemakaian masker dalam waktu lama bisa menyebabkan berbagai masalah kulit.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Masker kain (ilustrasi)
Foto: republika
Masker kain (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BRANCHBURG -- Masker wajah wajib dikenakan sebagai upaya pencegahan di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak. Pemakaian masker wajah yang terlalu ketat dan dalam waktu lama bisa menyebabkan berbagai masalah kulit.

Wajah menjadi berjerawat, timbul ruam, mengelupas, bahkan memar dan lecet. Dermatolog memberikan saran untuk menghindari kondisi demikian. "Jerawat telah menjadi efek samping dari corona dan sekarang banyak orang menggunakan semua jenis pengobatan rumahan untuk mencoba membuatnya lebih baik," kata Alissa Fox, dokter kulit dari Fox Skin and Allergy Associates di Branchburg, New Jersey, Amerika Serikat (AS), baru-baru ini.

Dia mengatakan, munculnya berbagai masalah kulit setelah pemakaian masker merupakan kombinasi berbagai hal. Bisa jadi orang tersebut banyak berkeringat, terlalu banyak menggosok wajah, serta mengalami stres yang berpotensi memicu jerawat.

Gesekan masker pada kulit yang berkeringat menyebabkan timbulnya kemerahan. Efek cuaca juga menjadi salah satu faktor. Udara panas dan peningkatan kelembapan bisa membuat pori-pori kulit tersumbat. Begitu pula kurang tidur di malam hari.

Kondisi itu bisa terjadi pada siapa saja, bukan hanya pada kalangan remaja. Sebagai solusinya, Fox menyarankan memilih bahan masker yang lembut dan menggantinya secara berkala. Rekomendasi lain darinya adalah menghindari stres dan mengurangi riasan.

Radhika Patel, perawat dermatologi di Wise Center for Plastic Surgery di Wayne, memberikan saran tambahan. Dia menganggap masalah kulit akibat pemakaian masker wajah cukup umum terjadi saat ini, dan menyarankan agar lebih menjaga kebersihan muka.

Pastikan membersihkan wajah minimal dua kali sehari. "Pilih pembersih yang lembut, tidak terlalu kuat atau keras. "Jika produk bertuliskan 'lembut' atau 'menghidrasi', itulah yang harus dipilih untuk saat seperti ini," ujar Patel.

Ketika jerawat mulai muncul, Patel menyarankan untuk menggunakan produk berbahan asam salisilat atau benzoil peroksida. Mengoleskan lapisan tipis salep zinc oxide juga dapat membentuk penghalang antara kulit dan masker.

Akan tetapi, bagi yang jerawatnya sudah meradang, cara itu tidak selalu berhasil. Apabila kondisi kian memburuk, Patel menganjurkan menggunakan salep seperti Aquaphor yang cenderung tidak menyebabkan tambahan masalah.

Saat mencuci masker kain, gunakan pembersih yang lembut, tidak banyak wewangian, dan dipastikan tidak mengandung alergen. Periksa betul kandungan di dalamnya guna mengurangi iritasi yang bisa disebabkan penggunaan deterjen.

Sama dengan Fox, Patel pun merekomendasikan tidak merias wajah saat memakai masker. Jika memang terpaksa, segera bersihkan riasan dan cuci muka setelah melepaskan masker. Hal sama juga berlaku jika aktivitas harian membuat banyak berkeringat.

Meski tidak dianjurkan memakai kosmetik, Patel mengingatkan untuk tetap memakai tabir surya secara konsisten setiap dua jam. Tabir surya mineral yang mengandung seng oksida atau titanium dioksida akan menghindarkan dari perubahan warna kulit akibat masker.

Dengan semua efek samping pada kulit akibat masker wajah, Patel tetap mewanti-wanti untuk tetap berkomitmen memakainya. "Sedikit jerawat yang akan hilang setelah melepas masker jauh lebih baik daripada harus melalui jika tertular corona," ujarnya, dikutip dari laman NJ.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement