Kamis 28 May 2020 00:23 WIB

Mantan Pramugari Ungkap Alasan Jangan Pesan Minum di Pesawat

Mantan pramugari ungkap rahasia penerbangan yang berhubungan dengan higienis.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Mantan pramugari ungkap rahasia penerbangan yang berhubungan dengan higienitas (Foto: ilustrasi minuman di pesawat)
Foto: Pexels
Mantan pramugari ungkap rahasia penerbangan yang berhubungan dengan higienitas (Foto: ilustrasi minuman di pesawat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang suka bersantai dan menikmati layanan makanan dan minuman gratis di pesawat, khususnya pada kelas penerbangan tertentu. Namun, ada minuman yang sebaiknya tidak dipesan kepada awak kabin ketika bepergian menggunakan pesawat terbang.

Dikutip dari laman Express, Rabu (27/5), seorang mantan pramugari telah mengungkapkan rahasia penerbangan yang berhubungan dengan kebersihan. Melalui forum Reddit, dia menyarankan penumpang agar tidak memesan kopi, teh, atau air putih.

Baca Juga

 

"Kondisi air di maskapai sangat buruk. Saya sarankan Anda tidak mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, tetapi menggunakan pembersih tangan. Hindari teh atau kopi. Lebih baik memesan minuman kemasan dalam botol," tulis pramugari itu.

Dia mengatakan, awak kabin biasanya menyeduh kopi atau teh menggunakan air keran di pesawat, begitu pula saat menyuguhkan air jernih nonkemasan. Pramugari itu menyematkan bukti studi bahwa air di sejumlah maskapai terbukti mengandung bakteri Escherichia coli.

Pengujian baru-baru ini menemukan air keran di pesawat tidak sepenuhnya higienis. Sejumlah maskapai pun teruji positif mengandung bakteri dan mikroorganisme di dalam airnya. Pramugari lainnya mengatakan hal serupa dalam wawancara dengan Business Insider.

Dia menjelaskan, para pramugari biasanya membawa minuman kemasan dalam botol. Pasalnya, sempat ada kasus awak kabin jatuh sakit karena minum air keran. Hampir tidak ada pramugari yang akan minum air yang dimasak di pesawat, kopi, maupun teh seduh.

photo
Suasana di dalam pesawat (Ilustrasi) - (Needpix)

Penyebab utamanya adalah awak kabin tidak pernah tahu seberapa sering ledeng di pesawat dibersihkan. Merebus air hingga mendidih untuk minuman teh atau kopi biasanya membunuh bakteri sehingga aman dikonsumsi, tetapi pakar menyanggahnya.

 

"Mungkin bisa membunuh beberapa organisme yang lebih rentan, tetapi merebus air tidak akan membunuh sebagian besar organisme," ungkap ahli lingkungan Brena Wiles.

Dengan adanya bocoran rahasia tersebut, pemilik maskapai berusaha meyakinkan konsumen bahwa tangki air mereka bersih dan air yang digunakan untuk membuat kopi ataupun teh aman dikonsumsi. Beberapa maskapai itu termasuk Delta dan United Airlines.

Keduanya mengatakan adanya penerapan proses disinfeksi berteknologi tinggi setiap empat bulan untuk membersihkan tangki air. Namun, awak kabin menganggap frekuensi itu belum cukup sebab ribuan penumpang bepergian dengan pesawat setiap hari.

Studi dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat menemukan bahwa satu dari delapan pesawat tidak memenuhi standar kebersihan air. Sebanyak 12 persen pesawat komersial di AS air kerannya terbukti positif mengandung bakteri dalam jumlah tinggi.

Riset terbaru oleh Canadian Broadcasting Corporation pun menemukan bahwa kantong kursi adalah salah satu tempat paling kotor di pesawat. Kantong kursi memiliki jejak Escherichia coli, selain meja nampan yang juga kerap terpapar bakteri.

Sebelum ini, pramugari lain telah mengungkapkan fakta bahwa awak kabin tidak setiap hari membersihkan meja nampan yang menempel di kursi pesawat, terutama apabila jadwal penerbangan sangat ketat dan pesawat yang baru sampai harus kembali berangkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement