Sabtu 23 May 2020 06:03 WIB

Awas, Botol Hand Sanitizer Bisa Meledak di Mobil Saat Panas

Sebuah mobil di Texas rusak bagian pintunya setelah botol hand sanitizer meledak.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Botol hand sanitizer dapat meledak saat suhu panas terjadi di kabin mobil.
Foto: ANTARA /Makna Zaezar
Botol hand sanitizer dapat meledak saat suhu panas terjadi di kabin mobil.

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Menyimpan penyanitasi tangan (hand sanitizer) di mobil terbukti berbahaya. Cairan yang jamak dibawa orang selama pandemi Covid-19 ini memiliki risiko yang mengkhawatirkan apabila disimpan di tempat panas.

Pembersih tangan adalah cairan yang mudah terbakar. Sinar matahari langsung dapat membuatnya meledak.

Baca Juga

"Ini mudah terbakar dan menjengkelkan. Jika ventilasi di ruang kecil seperti mobil dan uap dilepaskan, itu bisa meledak," kata pensiunan petugas pemadam kebakaran Dallas, Sherrie Wilson, dilansir di CBS News, Sabtu (23/5).

Departemen Keamanan Publik Texas berbagi foto dari petugas pemadam kebakaran dengan Western Lakes Fire District di Wisconsin yang menunjukkan kerusakan serius pada pintu samping pengemudi dari sebuah mobil. Insiden itu terjadi akibat meledaknya botol hand sanitizer saat temperatur di dalam mobil mencapai 35 derajat Celsius.

 

Wilson mengatakan botol hand sanitizer yang berpompa menimbulkan risiko lebih besar karena uap bisa bocor ke dalam mobil saat panas dan menciptakan lingkungan yang mudah terbakar. Wilson menjelaskan, bahan yang mudah terbakar akan berubah menjadi uap dan berbahaya jika itu terjadi di ruang terbatas, misalnya di dalam mobil.

"Jika kemudian ada pengenalan listrik statis, mungkin tercipta dari gesekan sweater atau jaket, ledakan bisa terjadi," jelas Wilson.

Ada juga kekhawatiran bahwa meninggalkan penyanitasi tangan dalam mobil panas bisa membuatnya kurang efektif. Saran terbaik dari ahli ialah terus membawanya ke manapun Anda pergi.

"Jika alkohol menguap, pembersih tangan kurang efisien. Alkohollah yang membunuh kuman," kata Dr Mihaela C Stefan dari Universitas Texas di Departemen Kimia dan Biokimia Dallas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement