Kamis 16 Apr 2020 00:50 WIB

Jangan Pakai Hidrogen Peroksida Saat Bikin Hand Sanitizer

Pemakaian hidrogen peroksida sebaiknya dihindari saat membuat sendiri hand sanitizer.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pembuatan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan. Pemakaian hidrogen peroksida sebaiknya dihindari saat membuat sendiri hand sanitizer.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Pembuatan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan. Pemakaian hidrogen peroksida sebaiknya dihindari saat membuat sendiri hand sanitizer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelangkaan hand sanitizer di pasaran membuat masarakat berinisiatif membuatnya sendiri di rumah. Cara-cara pembuatan penyanitasi tangan itu pun kini banyak dijumpai di media sosial.

Di lain sisi, Anda sebaiknya memilih sumber rujukan yang jelas agar pembuatan hand sanitizer aman dan hasilnya baik. Guru Besar Ilmu Kimia Departemen Kimia

Baca Juga

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Wega Trisunaryanti mengatakan, pihaknya juga membuat hand sanitizer untuk lingkungan tempat kerjanya.

Bersama mahasiswanya, Wega membuat hand sanitizer yang terdiri dari alkohol 70 persen, ditambahkan gliserin 1,42 persen, dan sisanya air. Ia tak merekomendasikan penggunaan hidrogen peroksida saat membuat cairan pembersih tangan

“Tidak perlu pakai hidrogen peroksida,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id.

Wega menjelaskan, hand sanitizer yang mengandung hidrogen peroksida bersifat sangat korosif. Sebagai oksidator yang sangat kuat, hidrogen peroksida sifatnya mengoksidasi logam. Apabila disemprotkan ke gagang pintu bisa menyebabkan korosif.

Ketika membuat penyanitasi tangan di rumah, menurut Wega, sebaiknya masyarakat menggunakan alkohol 70 persen dan gliserin ditambah air saja. Jika tidak bisa menangani hidrogen peroksida dengan baik, lebih baik tak perlu digunakan.

"Kalau sisanya dibuang sembarangan akan berbahaya karena bersifat korosif," jelasnya.

Sementara itu, hidrogen peroksida juga berbahaya bagi kulit. Itu jika kadarnya tidak sesuai standar aman.

"Logam saja dihantam, apalagi di kulit, dengan kadar yang tidak diawasi dengan baik,” ujarnya.

Standard Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hand sanitizer kandungan alkohol 80 persen dan sebagian hidrogen peroksida. Untuk yang memiliki kulit tangan kuat, menurut Wega, tidak masalah, namun untuk yang kulit tangannya sensitif bisa berdampak.

“Hidrogen peroksida kadar WHO, satu koma sekian persen, itu masih aman. Namun, hati-hati pada penyemprotan pada logam atau gagang pintu.”

Wega mengatakan, untuk hand sanitizer yang hanya mengandung alkohol 70 persen dan ditambah sedikit gliserin itu relatif aman. Ia menjelaskan, hand sanitizer yang ada di pasaran, ada yang mengandung keduanya, ada juga yang tidak mengandung hidrogen peroksida.

"Jadi sebelum memakai hand sanitizer, sebaiknya kita melihat kandungannya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement