Sabtu 09 May 2020 08:28 WIB

Konsumsi Buah dan Sayur Dapat Tekan Penyebaran Penyakit

Ahli nutrisi menyebut mengonsumsi buah dan sayur akan tekan penyebaran penyakit

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ahli nutrisi menyebut mengonsumsi buah dan sayur akan tekan penyebaran penyakit. Ilustrasi.
Foto: Pxhere/Dana Tentis
Ahli nutrisi menyebut mengonsumsi buah dan sayur akan tekan penyebaran penyakit. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Konsumsi lebih banyak sayuran, buah, dan biji-bijian bisa menjadi jawaban terhadap ancaman kesehatan manusia yang disebabkan resistensi antibiotik dan penyebaran penyakit. Pernyataan ini disampaikan ahli nutrisi berbasis nabati Willy Yonas.

"Mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah, dan biji-bijian akan menekan pemanasan global yang berdampak terhadap penyebaran penyakit," kata Willy dalam keterangan pers, Sabtu.

Baca Juga

Willy mengatakan pola makan berbasis nabati memiliki banyak manfaat kesehatan yang luar biasa. Beberapa studi menunjukkan besarnya manfaat pola makan berbasis nabati bagi masyarakat.

"Di antaranya adalah mencegah, mengobati, atau membalikkan penyakit jantung, penyakit-penyakit otak seperti strok dan alzheimer, diabetes, serta mengurangi peradangan dalam tubuh karena tingginya antioksidan yang bahkan membantu mencegah kanker,” ungkap Willy.

Willy magang selama setengah tahun di Clinical Research Department of Physicians Committee for Responsible Medicine, sebuah organisasi non-profit berbasis di Amerika Serikat. Lembaga tersebut meneliti dan mengadvokasi pengobatan preventif dan pola makan berbasis nabati bersama dengan dokter Neal Barnard, salah satu ahli terkemuka dunia di bidangnya.

Baru baru ini, aktivitas veganisme telah menciptakan cerita dan beritanya di Indonesia sejak enam atlet ambil bagian dalam The Game Changers Challenge. Tantangan ini melibatkan mereka untuk mengonsumsi makanan berbasis nabati selama enam pekan.

Hasil yang diperoleh oleh penulis pemenang penghargaan dan ahli kesehatan, Rita Ramayulis, menunjukkan peningkatan dalam performa dan kesehatan semua atlet, termasuk di dalamnya penurunan kadar kolesterol dan gula darah. “Bukti yang berkembang telah mengindikasikan bahwa bagi para atlet pola makan berbasis nabati sering meningkatkan performa dan daya tahan," ujar Willy.

"Ini menjelaskan mengapa beberapa atlet paling terkenal di dunia seperti Austin Aries (pegulat), Scoot Jurek (pelari marathon ultra), Lewis Hamilton (pembalap Formula-1), dan Marc Klok (pemain sepak bola di Persija Jakarta) adalah vegan,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement