Vegetarian kerap menjadi pilihan banyak orang karena beragam alasan. Ada yang dilatarbelakangi karena termasuk penyayang binatang, menjaga kesehatan tubuh dari sumber kolesterol, hingga menjaga berat badan tetap stabil.
Vegetarian adalah orang-orang yang sama sekali tidak makan daging, ikan, dan unggas. Namun masih mengonsumsi produk olahan hewani, seperti telur, keju, dan susu. Seorang vegetarian makan yang berasal dari nabati, seperti sayur-sayuran, buah-buah-buahan, gandung, kacang polong, dan lainnya.
Wah kelihatannya sehat betul ya menjadi vegetarian. Kalau dalam kondisi tidak hamil sih, oke-oke saja cuma makan sayur dan buah. Tapi bagaimana bila sedang hamil menjadi vegetarian? Untuk lebih detail, yuk simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Kebenaran Tentang Manfaat Bawang Putih Sebagai Penyembuh Virus Corona
Bumil Vegetarian, Ada Risikonya
Risiko bumil seorang vegetarian
Selama masa kehamilan, bumil memerlukan gizi, vitamin, dan mineral yang seimbang untuk perkembangan janin. Biasanya bumil dianjurkan banyak mengonsumsi sayur, buah, ikan, daging, telur, dan makanan yang bersumber dari hewani lain untuk mencukupi gizi bumil sendiri dan bayi di dalam perut.
Begitu bumil seorang vegetarian yang hanya makan sayur dan buah, tapi tidak makan ikan, daging, unggas sama sekali, maka dapat berisiko kekurangan nutrisi. Padahal ibu hamil (bumil) sangat butuh asupan protein, zat besi, folat, dan vitamin B12 dari daging dan ikan. Tentu saja kondisi tersebut dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin.
1. Kekurangan asam folat pada bumil dapat menyebabkan tubuh kekurangan darah merah atau anemia. Kekurangan asam folat juga berbahaya bagi perkembangan otak bayi, meningkatkan risiko bayi lahir prematur hingga cacat.
2. Protein tidak tercukup dengan baik dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah, pembentukan jaringan otot dan antibodi tidak maksimal, dan berisiko terkena penyakit diabetes serta jantung.
3. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan dampak negatif, seperti bayi lahir prematur, berat badan bayi rendah saat lahir, bayi mengalami anemia, bahkan berisiko kematian.
4. Sedangkan kekurangan vitamin B12 pada bumil dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf, keguguran, dan risiko lainnya.
Nah ngeri kan efek buruk dari kekurangan nutrisi selama masa kehamilan. Perkembangan janin jadi terganggu. Tapi tenang saja, bukan berarti permasalahan tersebut tidak bisa diatasi.
Meskipun bumil seorang vegetarian, tetap bisa kok memenuhi asupan nutrisi dari makanan bersumber nabati, dan produk olahan hewani yang masih bisa dikonsumsi.
Baca Juga: Meningkatkan Imunitas Tubuh, Kenali Jenis Empon Empon dan Khasiatnya
Sumber makanan nabati yang mengandung nutrisi bagi bumil
Vitamin B12
Bagi bumil vegetarian, vitamin B12 dapat dipenuhi dari tahu, oncom, tempe, jamur kering, rumput laut kering nori, sereal, susu kedelai, keju, dan telur.
Asam Folat
Kebutuhan asam folat yang tinggi selama hamil dapat terpenuhi dari semua jenis kacang-kacangan, sayur bayam, kuning telur, buah bit, roti gandum, buah alpukat, asparagus, pepaya, pisang, serta brokoli.
Zat Besi
Sumber zat besi dari nabati terdapat pada edamame atau kedelai, bayam, gandum, tahu, brokoli, kacang merah, kentang, biji labu, dan oatmeal.
Protein
Sumber protein nabati yang bisa dikonsumsi bumil vegetarian banyak sekali. Ada tahu, tempe, edamame, kacang almod, bayam, brokoli, kentang, alpukat, oatmeal, kacang hijau, kacang polong, biji chia, jagung manis, kembang kol, jamur, dan sebagainya.
Kalsium dan Vitamin D
Makanan nabati yang mengandung kalsium adalah jamur, sayur sawi, kacang kedelai, sayur bayam, tempe, lobak, kacang almond. Sedangkan sumber vitamin D nabati ada pada susu kedelai, sereal dan oatmeal, keju cheddar, tahu, dan lainnya.
Ingin Janin Sehat? Lakukan Ini
Baik bumil seorang vegetarian ataupun tidak, pasti mendambakan janin bertumbuh dan berkembang secara sehat. Selain mengonsumsi makanan bergizi, juga hindari minum kafein dan alkohol, jauhi rokok, olahraga khusus bumil secara teratur, serta tidur atau istirahat yang cukup.
Jangan lupa, lindungi diri dan janin di dalam kandungan dengan asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan dapat menjamin atau menanggung biaya pengobatan maupun perawatan selama masa kehamilan hingga melahirkan. Anda bisa tenang dalam mempersiapkan persalinan nanti.
Baca Juga: Ibu Hamil di Trimester Satu, Dua, dan Tiga" href="https://www.cermati.com/artikel/biar-gak-bingung-ini-persiapan-ibu-hamil-di-trimester-satu-dua-dan-tiga" target="_blank">Biar Gak Bingung, Ini Persiapan Ibu Hamil di Trimester Satu, Dua, dan Tiga