Selasa 28 Apr 2020 19:38 WIB

Terdampak Covid-19, Bisnis Kuliner GK Hebat Coba Menggeliat

Mereka justru lebih intens berbagi informasi dan strategi agar tetap semangat

Rep: my31/ Red: Fernan Rahadi
Salah satu outlet Sang Pisang.
Foto: dokpri
Salah satu outlet Sang Pisang.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejak pandemi Covid-19 melanda dan diprediksi bakal terus berlanjut hingga usai Lebaran, perekonomian global, termasuk Indonesia, semakin melemah. Daya beli dan permintaan menurun sehingga mengakibatkan melambatnya transaksi dan proses jual beli. Dari perusahaan besar hingga usaha setingkat UMKM pun merasakan dampak pandemi tersebut

Efek tersebut juga tak terkecuali berdampak pada beberapa bisnis kuliner di bawah naungan GK Hebat seperti Sang Pisang, Ternakopi, Markobar, Yang Ayam, Siap Mas!, dan sekolah coding Enigma Bootcamp.  

Menurut Co Founder Sang Pisang dan Ternakopi sekaligus CMO GK Hebat, Ansari Kadir, Covid-19 telah berdampak pada seluruh bisnis kuliner di bawah perusahaan tersebut. Tingkat penjualan pun menurun.

"Namun, sejak awal, GK Hebat dibentuk bertujuan untuk melatih UMKM di bidang makanan dan minuman agar meningkatkan kualitas produk dan pendapatan usahanya.  Dengan adanya wabah Covid-19 ini, GK Hebat justru lebih intens berbagi informasi dan strategi dengan pebisnis kuliner di bawah naungan GK Hebat, sehingga mereka tetap semangat dan mampu melakukan inovasi-inovasi marketing yang membuat produk-produk jualannya mampu bertahan," kata Ansari dalam siaran persnya, Selasa (28/4).

Hal tersebut turut diakui oleh General Manager PT Ternakopi Indonesia, Aprilia Ratna Dewi.  Ia mengatakan selama adanya wabah Covid-19 ini, minimal dua kali sepekan GK Hebat mengadakan pertemuan daring dengan pebisnis kuliner dibawah naungannya. 

"Pada pertemuan tersebut kami mendapatkan banyak hal baru tentang inovasi pemasaran dan strategi marketing per area yang dapat dengan mudah diaplikasikan di gerai-gerai Ternakopi yang berada di 40 lokasi di wilayah Jabodetabek," katanya.

Menurut dia, salah satu yang membuat suatu produk mampu bertahan di tengah tren dan persaingan ialah kualitas. Selain itu, harga yang kompetitif menjadi salah satu kekuatan dari bertahannya sebuah produk. Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda saat ini, inovasi kolaborasi dan pemasaran yang agresif melalui platform digital atau daring juga merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan dan diimplementasikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement