Kamis 23 Apr 2020 14:02 WIB

Tugas Ibu Bekerja Makin Berat di Rumah, Apa Kabar Me-Time?

Psikolog menganjurkan ibu untuk berbagi peran dengan ayah dalam urusan rumah tangga.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi bekerja dari rumah. Agar bekerja dari rumah menjadi lebih lancar, ibu perlu bekerja sama dengan suami dan anak-anak.
Foto: Pixabay
Ilustrasi bekerja dari rumah. Agar bekerja dari rumah menjadi lebih lancar, ibu perlu bekerja sama dengan suami dan anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan rahasia lagi bahwa bekerja dari rumah bisa menjadi sangat melelahkan. Mereka yang terbiasa ke kantor kini juga berhadapan dengan pekerjaan rumah tangga.

Belum lagi, anak-anak membutuhkan pendampingan selama mereka bersekolah di rumah. Psikolog Irma Gustiana A mengatakan, sebenarnya banyak nilai positif yang dapat dipetik dari bekerja dirumah.

Baca Juga

"Utamanya, bekerja di rumah memungkinkan kita tetap terhubung secara fisik dan psikologis dengan anak dan pasangan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/4).

Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pun lebih fleksibel, bisa diatur dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan saat itu. Selain itu, pengeluaran pun menjadi lebih hemat karena tidak ada biaya akomodasi dan transportasi untuk ke kantor dan sekolah.

"Yang tak kalah penting, kita sebagai orang tua bisa menjadi role model sehingga anak-anak bisa paham apa saja yang dilakukan orang tuanya, terkait pekerjaan atau profesinya,” tutur Irma.

Menurut Irma, penting untuk bekerja sama dengan pasangan dalam menyiasati kerepotan selama bekerja di rumah. Irma mengatakan, yang paling utama ketika bekerja di rumah adalah membuat jadwal keluarga yang teratur.

"Ini akan sangat membantu orang tua, khususnya ibu, untuk menyusun prioritas dan pembagian waktu yang tepat," ujarnya.

Dengan begitu, ibu pun jadi punya waktu untuk me time di sela-sela waktu bekerja dan menyelesaikan segala urusan rumah tangga. Agar segala urusan menjadi beres, Irma menyarankan untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan meninjau ulang setiap sepekan sekali.

Selain itu, ibu juga perlu mengomunikasikan dengan pasangan terkait dengan jadwal dan pembagian tugas serta tanggung jawab bersama. Irma pun mengatakan, anak-anak perlu untuk terlibat dalam kegiatan domestik di rumah.

Di lain sisi, Irma mengingatkan agar ibu menghindari menuntut dan berharap terlalu berlebihan pada anak dan pasangan dalam urusan domestik. Ia mengatakan, itu bisa mendatangkan rasa cemas, panik, serta rasa tak berdaya.

“Karena ketika di realitasnya tidak terpenuhi, bisa menjadi masalah baru bagi ibu," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement