REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Sali Rahadi Asih, mengatakan, penerapan manajemen batas terutama saat bekerja di rumah (work from home atau WFH) dapat memberikan ketenangan jiwa bagi seseorang.
"Ada yang namanya segregated yakni sangat dipisahkan. Dia membuat ruang-ruang sendiri sebagai boundary dia bekerja, ada tempat khusus untuk kerja, punya jam-jam kapan kerja," ujar dia dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) ke-2 Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia (APKI), yang digelar daring, Sabtu (13/8/2022).
Menurut Sali, temuan penelitian menunjukkan, penerapan batas ini membuat seseorang lebih memiliki kontrol terhadap dirinya, membuat diri lebih siap dan kesejahteraannya lebih baik ketimbang mereka yang mencampur adukan pekerjaan dan personal.
Batasan yang diterapkan seseorang terkait pekerjaan bahkan termasuk waktu dia bisa dihubungi. Inilah yang juga membuat dirinya lebih tenang dalam bekerja sekalipun dari rumah.
Penerapan manajemen batas atau boundary management intinya memisahkan antara kehidupan personal dan profesional. Studi menunjukkan, ini dapat membantu melindungi kesehatan mental dan mencegah kelelahan.
Psikolog industri di Cooper Strategic Group in Boca Raton, Florida, Amy Cooper Hakim, PhD, memberikan tips agar seseorang dapat menerapkan batasan secara tepat, yakni mengatur jam kerja dan nonkerja dan putuskan hubungan dengan pekerjaan di luar jam kerja.
Selain itu, dia merekomendasikan orang-orang menggunakan fitur balasan otomatis untuk email dan aplikasi obrolan lainnya yang memungkinkan kolega dan klien mereka mengetahui jam kerja dan istirahat, sehingga akan tahu kapan harus menghubungi.
Kemudian, khusus mereka yang bekerja dari rumah, sebaiknya tentukan ruang terpisah di rumah untuk bekerja, berpakaian kerja, lakukan rutinitas sebelum dan sesudah bekerja seperti berjalan-jalan, berolahraga atau berlatih, serta jauhi email kantor pada hari libur atau melakukan tugas terkait pekerjaan