Selasa 21 Apr 2020 19:15 WIB

Makin Banyak Orang Berkebun di Rumah, Benih pun Laris Manis

Sejak ada pembatasan fisik, makin banyak orang mencari benih untuk berkebun di rumah.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Berkebun di rumah. Sejak ada pembatasan fisik, makin banyak orang mencari benih untuk berkebun di rumah.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Berkebun di rumah. Sejak ada pembatasan fisik, makin banyak orang mencari benih untuk berkebun di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak diberlakukannya pembatasan fisik akibat pandemi Covid-19, masyarakat menjadi terkurung di rumah dan dihadapkan pada keterbatasan persediaan pangan. Kondisi itu menginspirasi banyak orang untuk mulai menanam sendiri kebutuhan bahan makanannya.

Dikutip dari laman Reuters, masyarakat di berbagai belahan dunia kian meminati hobi menenangkan yang bisa dilakoni bersama keluarga itu. Perusahaan benih di Amerika Serikat, Atlee Burpee & Co, pun mencatat lonjakan penjualan benih tertinggi selama 144 tahun terakhir.

Baca Juga

Menurut pimpinan perusahaan, George Ball, peningkatan drastis terjadi pada Maret 2020. Momen itu bertepatan dengan ketika virus corona mulai menyebar.

Stokes Seeds, perusahaan serupa yang berbasis di Kanada, menerima 1.000 pesanan benih daring selama akhir pekan ketiga Maret 2020. Presiden Stokes Seeds, Wayne Gayle, mengatakan permintaan dari pelanggan Kanada dan AS itu empat kali lebih banyak dari biasanya. 

"Kami tidak memiliki staf bahkan hanya untuk memasukkan pesanan ke dalam sistem, apalagi memenuhinya," kata Gayle. Perusahaan akhirnya menghentikan sementara semua pesanan daring dan memprioritaskan pesanan dari petani sayur komersial.

Salah satu pehobi berkebun Jaime Calder sehari-hari bekerja sebagai editor sebuah majalah. Warga Chicago, Amerika Serikat itu menanam sayur hijau chard, collard hijau, bawang, paprika, semangka, blackberry di kebun rumah.

Tidak hanya sebagai hobi, Calder dan keluarganya juga mengonsumsi hasil kebun mereka. "Ini hanya tambahan. Tidak mungkin kami berlima hanya makan dari hasil kebun, tapi ini bisa membuat kami menghindari toko selama beberapa bulan," kata Calder.

Sementara itu, warga Rusia sudah terbiasa menanam sayur secara tradisional pada sebidang tanah sejak masa sulit Soviet, yang kini mereka lakoni selama isolasi diri. Pengecer daring Ozon melaporkan, permintaan benih di Rusia meningkat 20-30 persen pada Maret 2020.

Lonjakan serupa tercatat di Inggris. Pekerja yang cuti maupun karyawan yang bekerja dari rumah memilih kegiatan bekebun untuk mengisi waktu luang. Aktivitas tersebut juga menjadi alternatif bagi anak usia sekolah yang sementara ini belajar dari rumah.

"Menanam kentang bisa menjadi kegiatan inspiratif bagi anak-anak," ujar Kepala Hortikultura di Royal Horticultural Society Inggris, Guy Barter. Situs resmi organisasinya juga mencatat lima kali lebih banyak permintaan saran tentang berkebun selama lockdown.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement