REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hobi berkebun secara global melonjak selama masa pembatasan fisik akibat pandemi Corona. Hal itu dilakukan masyarakat di berbagai belahan dunia kian meminati hobi menenangkan yang bisa dilakukan bersama keluarga itu.
Salah satunya adalah Jaime Calder, editor sebuah majalah yang berdomisili di Chicago, Amerika Serikat. Dia dan keluarganya menanam sayur hijau chard, collard hijau, bawang, paprika, semangka, blackberry di kebun rumah mereka.
Tidak hanya sebagai hobi, Calder dan keluarganya juga mengonsumsi hasil kebun mereka. "Ini hanya tambahan. Tidak mungkin kami berlima hanya makan dari hasil kebun, tapi ini bisa membuat kami menghindari toko selama beberapa bulan," kata Calder.
Perusahaan benih di Amerika Serikat, Atlee Burpee & Co, mencatat lonjakan penjualan benih tertinggi selama 144 tahun terakhir. Pimpinan perusahaan, George Ball, mengatakan peningkatan drastis terjadi pada Maret 2020, ketika virus Corona mulai menyebar.
Stokes Seeds, perusahaan serupa yang berbasis di Kanada, menerima 1.000 pesanan benih daring selama akhir pekan ketiga Maret 2020. Presiden Stokes Seeds, Wayne Gayle, mengatakan permintaan dari pelanggan Kanada dan AS itu empat kali lebih banyak dari biasanya.
"Kami tidak memiliki staf bahkan hanya untuk memasukkan pesanan ke dalam sistem, apalagi memenuhinya," kata Gayle. Perusahaan akhirnya menghentikan sementara semua pesanan daring dan memprioritaskan pesanan dari petani sayur komersial.
Sementara, warga Rusia sudah terbiasa menanam sayur secara tradisional pada sebidang tanah sejak masa sulit Soviet, yang kini mereka lakoni selama isolasi diri. Pengecer daring Ozon melaporkan, permintaan benih di Rusia meningkat 20-30 persen pada Maret 2020.
Lonjakan serupa tercatat di Inggris. Pekerja yang cuti maupun karyawan yang bekerja dari rumah memilih kegiatan bekebun untuk mengisi waktu luang. Aktivitas tersebut juga menjadi alternatif bagi anak usia sekolah yang sementara ini belajar dari rumah.
"Menanam kentang bisa menjadi kegiatan inspiratif bagi anak-anak," ujar Kepala Hortikultura di Royal Horticultural Society Inggris, Guy Barter. Situs resmi organisasinya juga mencatat lima kali lebih banyak permintaan saran tentang berkebun selama lockdown.