REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah banyak penggemar yang mungkin tidak sabar menantikan album terbaru dari Rihanna. Pasalnya, Rihanna terakhir kali merilis album pada 2016.
Ia sebelumnya mengumumkan akan mengeluarkan proyek baru pada 2019. Akan tetapi, penyanyi Barbadian itu saat ini rupanya memilih fokus membantu memulihkan dunia terlebih dulu.
"Jika salah satu dari kalian semua bertanya kepada saya tentang album, saya saat ini mencoba untuk menyelamatkan dunia, tidak seperti presiden kalian," kata Rihanna, dikutip USA Today, Ahad (12/4).
Penyanyi berusia 32 tahun itu mengakui tetap menggarap album tetapi juga memiliki kesibukan lain, termasuk menyumbang untuk upaya bantuan penanganan virus Covid-19. Pendiri Fenty Beauty itu turut menyumbang melalui Clara Lionel Foundation.
Donasi ini akan menyediakan dana lebih dari dua bulan untuk memberi makan, tempat tinggal, dan merangkul korban kekerasan dalam rumah tangga dan anak-anak mereka. Yayasan Rihanna mencatat bahwa insiden pelecehan telah meningkat sejak perintah Safer at Home California mulai berlaku pada bulan Maret.
Ini bukan pertama kalinya artis pemenang Grammy itu membantu penanganan wabah. Kurang dari dua pekan setelah menyumbangkan 5 juta dolar AS melalui yayasannya pada 21 Maret, Rihanna kemudian mengumumkan hibah tambahan 1 juta dolar AS untuk upaya bantuan COVID-19.
Dana tersebut digunakan untuk membantu pekerja tidak berdokumen, orang tua, penanggap pertama dan pekerja kesehatan garis depan serta populasi tunawisma di Los Angeles dan New York. Pada tanggal 26 Maret, Gubernur New York Andrew Cuomo mengucapkan terima kasih kepada Rihanna dalam sebuah tweet karena menyumbangkan alat pelindung diri kepada negara.
"Kami sangat menghargai bantuan Anda dan banyak orang lain yang telah melangkah," tulisnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika