Rabu 01 Apr 2020 18:24 WIB

84 Tenaga Kesehatan DKI Positif Corona, 2 Diantaranya Hamil

Dua orang dokter spesialis berdomisili di DKI Jakarta yang meninggal dunia.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di bus Transjakarta usai menjemput petugas medis dari RSUD Pasar Minggu di Hotel Grand Cempaka Bisnis, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan tempat tinggal dan transportasi untuk tenaga medis dan kesehatan yang menangani pandemi virus corona atau COVID-19
Foto: Antara/Galih Pradipta
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di bus Transjakarta usai menjemput petugas medis dari RSUD Pasar Minggu di Hotel Grand Cempaka Bisnis, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan tempat tinggal dan transportasi untuk tenaga medis dan kesehatan yang menangani pandemi virus corona atau COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang positif terinfeksi virus corona (COVID-19) sampai Rabu sore berjumlah 84 orang. Satu di antara tenaga kesehatan yang terinfeksi dinyatakan meninggal, dua di antaranya dalam kondisi hamil.

"Tersebar di 30 rumah sakit dan satu klinik di Jakarta," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr Dwi Oktaviadalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/4).

Jumlah tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 bertambah tiga orang dari data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (31/3) sebanyak 81 orang yang juga tersebar di 30 rumah sakit.

Selain itu, Dwi menambahkan ada dua orang dokter spesialis berdomisili di DKI Jakarta yang meninggal dunia. Namun kedua dokter spesialis tersebut berdinas di rumah sakit yang berada di luar Provinsi DKI Jakarta.

Hingga Rabu, total korban meninggal karena infeksi COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta mencapai 87 orang dari total kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta yang mencapai 794 kasus.

Dwi mengatakan, ada 490 orang yang positif terinfeksi COVID-19 masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara 166 orang menjalani isolasi mandiri (self isolation).

Sampai saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga masih terus melakukan tes cepat (rapid test) di lima Kota Administrasi DKI Jakarta dan satu Kabupaten Kepulauan Seribu serta di Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).

"Sampai Selasa 31 Maret 2020, presentase positif COVID-19 sebesar 1,7 persen dari yang sudah dilakukan pemeriksaan dengan total sebanyak 18.077 orang telah menjalani 'rapid test'," kata Dwi.

"Dari total tersebut, 299 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 17.778 orang dinyatakan negatif COVID-19," kata Dwi pula.

Terhadap 299 orang yang dinyatakan positif COVID-19 dari "rapid test"itu masih akan ditindaklanjuti dengan tes swab PCR (polymerase chain reaction) di laboratorium sehingga hasilnya sesuai dengan apa yang diatur dalam protokol kesehatan yang berlaku.

Ia menambahkan hingga sore ini, ada sebanyak 705 orang masih menunggu konfirmasi hasil tes di laboratorium. Selanjutnya, Orang Dalam Pemantauan (ODP) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta karena COVID-19 berjumlah 2.350 orang.

"Terdiri dari 500 masih dipantau, 1.850 sudah selesai dipantau," kata Dwi.

Lalu, ia juga memaparkan, data Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di DKI Jakarta yang berjumlah 1.153 orang. "Terdiri dari 789 masih dirawat dan 364 sudah pulang perawatan," kata Dwi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement