REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa orang yang diduga positif Covid-19 mengalami gejala yang berbeda, mulai dari ringan, sedang, hingga buruk. Tak sedikit pula orang yang mengalami gejala ringan sampai sedang disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Lalu, dengan adanya salah satu anggota keluarga yang memiliki gejala Covid-19, bagaimana sebaiknya merawatnya? Apakah anggota keluarga lainnya akan terinfeksi?
"Anda harus berasumsi bahwa jika Anda berada di rumah bersama seseorang dengan Covid-19, Anda terinfeksi. Apakah itu benar, kami tidak tahu, tetapi sepenuhnya mungkin," kata dokter penyakit menular dari Yale Medicine, Connecticut, Joseph Vinetz, dilansir melalui laman Today, Senin (30/3).
Lalu, bagaimana cara merawat orang yang berada dalam satu rumah yang mengidap penyakit pandemi ini? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki pedoman untuk merawat orang yang dicintai dengan gejala Covid-19 di rumah. Berikut pedoman WHO.
Pisahkan orang sakit dari anggota keluarga lainnya
Pasien harus memiliki kamar tidur maupun kamar mandi sendiri. Pasien harus tetap terisolasi di sudut rumah sepanjang hari; makan, bekerja, dan bersantai hanya di ruang itu.
Satu anggota keluarga yang dalam keadaan sehat dan tidak memiliki masalah medis yang mendasar harus ditugaskan untuk menjadi perawat. Dia harus tetap berada di luar dari kamar sakit kecuali benar-benar diperlukan untuk masuk.
Vinetz mengatakan, pasien mungkin akan menular selama sekitar dua pekan setelah timbulnya penyakit pada dirinya. Dia menyadari ada orang yang tinggal di tempat yang lebih sempit dan harus berbagi satu kamar mandi.
Dalam kasus tersebut, solusinya adalah sering mencuci tangan dengan sabun maupun air serta menjaga permukaan yang tidak terkontaminasi. Dia menyarankan menggunakan disinfektan rumah tangga biasa untuk membersihkan wastafel, toilet, gagang keran, dan permukaan yang biasa disentuh setelah orang sakit menggunakan kamar mandi.
"Namun, saya tidak akan mencuci dinding atau semacamnya. Tidak ada alasan untuk menjadi obsesif tentang itu, "kata Vinetz.
Jika Anda tidak bisa tinggal di ruangan yang berbeda dari orang yang sakit, tidurlah di tempat tidur yang terpisah. WHO juga menyarankan jaga jaraknya setidaknya satu meter dari pasien.
Tinggalkan makanan di depan pintu
Pemberian makan kepada yang sakit juga harus menerapkan jaga jarak. Tempatkan makanan bagi penderita di depan pintu kamar, lalu pergi. Minta pasien mengembalikan piring kosong ke tempat yang sama.
"Hal utama adalah mengurangi pertukaran batuk di antara orang-orang. Virus tidak melewati pintu. Virus ini keluar dalam bentuk batuk atau bersin ke orang-orang,” kata Vinetz.
Cara menangani cucian dan piringnya adalah segera lepaskan dan cucilah pakaian atau selimut yang mengandung darah, tinja, atau cairan tubuh pada mereka. Kenakan sarung tangan sekali pakai sambil memegang barang-barang itu dan jauhkan dari tubuh. Cuci tangan segera setelah melepas sarung tangan.
Menurut Vinetz, virus corona baru ini sangat sensitif terhadap semua sabun dan deterjen sehingga sangat baik pakaian pasien dicuci bersamaan dengan barang atau pakaian dari anggota keluarga lain. Dalam pencucian ini, suhu air tidak perlu dinaikkan.
Namun, yang perlu ditekankan adalah anggota keluarga tidak boleh berbagi piring, gelas minum, peralatan, handuk, tempat tidur, atau barang-barang lainnya dengan orang yang sakit.
Buka jendela
Para pakar menyarankan, pastikan ruang bersama di rumah memiliki aliran udara yang baik. Pasalnya, aerosol virus dapat tinggal di udara selama beberapa menit atau lebih. Karena itu, penting bagi kita membersihkan ruangan dengan udara segar.
"Udara segar yang beredar sangat penting. Itu sebenarnya cara yang sangat baik untuk mencoba mengurangi infektivitas udara di dalam,” kata Vinetz.