Jumat 20 Mar 2020 05:15 WIB

Pakar tak Sarankan Gunakan Disinfektan Berlebihan

Cara terbaik menjaga kebersihan tetap dengan sabun dan air mengalir.

Penyediaan Fasilitas Cuci Tangan. Fasilitas cuci tangan disediakan di beberapa titik jalur pedestrian Malioboro, Yogyakarta, Selasa (17/3). Fasilitas cuci tangan gratis ini sabagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau covid 19 di Malioboro. Wihdan/ Republika(Wihdan Hidayat/ Republika)
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Penyediaan Fasilitas Cuci Tangan. Fasilitas cuci tangan disediakan di beberapa titik jalur pedestrian Malioboro, Yogyakarta, Selasa (17/3). Fasilitas cuci tangan gratis ini sabagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau covid 19 di Malioboro. Wihdan/ Republika(Wihdan Hidayat/ Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mencuci tangan sesering mungkin menggunakan cairan disinfektan guna menghindari kontaminasi dari penyebaran virus corona memang penting, namun jangan berlebihan. Penggunaan cairan disinfektan namun imbau pakar kesehatan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular China (CCDC) Zhang Liubo tidak boleh digunakan terlalu.

Menurut dia, virus corona jenis baru atau Covid-19 memang bisa menular melalui kontak antarmanusia dan benda-benda di sekitar kita bisa menjadi pembawa virus. "Yang paling utama adalah selalu menjaga agar tangan kita tetap bersih dan gunakan disinfektan secara rasional," ujarnya.

Baca Juga

Membebaskan tangan dan bagian tubuh lain dari kuman sangat penting. Namun bukan berarti harus menggunakan disinfektan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Selaput lendir kulit, termasuk mata, dapat dibersihkan berulang kali dengan menggunakan air mengalir, namun tidak dengan disinfektan. "Sementara rambut dan anggota badan lainnya yang tidak memiliki daya serap tetesan virus (droplet) tidak perlu dikhawatirkan kalau sampai harus terbawa tidur karena droplet tersebut tidak akan bertahan lama," kata Zhang.

Pakaian termasuk jaket, lanjut dia, tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan disinfektan setiap hari kecuali kalau memang dipakai ke rumah sakit. Atau kontak langsung dengan pasien terduga terinfeksi Covid-19, maka pakaian luar tersebut sangat mungkin terkontaminasi.

Cara mencuci pakaian yang terkontaminasi adalah merendamnya dengan air bersuhu lebih dari 56 derajat Celcius selama kurang lebih setengah jam. Atau direndam dengan disinfektan selama 15 menit.

Masker sekali pakai, jelas Zhang, tidak bisa dibersihkan dengan disinfektan. Masker itu tidak pula bisa digunakan setiap hari karena masker tersebut tidak tahan suhu udara tinggi sehingga juga tidak bisa direndam dengan air panas.

Bahkan menggunakan disinfektan berulang kali dapat merusak lapisan penyaring masker. Setelah lapisan tersebut rusak, maka makser sudah tidak memiliki daya saring lagi. Oleh sebab itu, setiap selesai dipakai, masker harus dibuang atau diletakkan di tempat yang kering dan terbuka.

Partikel kecil atau barang elektronik yang sering kita sentuh, tambah Zhang, harus dibersihkan dengan alkohol medis. Dia menyarankan permukaan benda-benda tersebut diseka dengan kapas yang telah dicelup cairan alkohol.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement