Rabu 18 Mar 2020 21:09 WIB

Banyak Calon Pengantin Takut Corona, WO Tanggung Kerugian

Wedding Organizer (WO) mendapati kliennya meminta geser waktu resepsi pernikahan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Resepsi pernikahan. Pandemi corona, Wedding Organizer (WO) mendapati kliennya banyak yang meminta menggeser waktu resepsi pernikahan.
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
Resepsi pernikahan. Pandemi corona, Wedding Organizer (WO) mendapati kliennya banyak yang meminta menggeser waktu resepsi pernikahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akibat pandemi penyakit akibat infeksi virus corona tipe baru, Covid-19, muncul kebijakan untuk tidak melakukan atau berkumpul di keramaian. Social distancing atau jarak sosial mulai diberlakukan di mana-mana.

Calon pengantin yang akan menghelat resepsi pernikahan dalam waktu dekat pun mulai dilanda kekhawatiran. Banyak yang terpaksa menunda pesta pernikahannya.

Baca Juga

Menurut pemilik wedding organizer (WO) Noe Historie, Meutia Noerrahmi, penundaan penyelenggaraan resepsi pernikahan kliennya mendatangkan kerumitan dan kerugian finansial bagi bisnisnya. Ia mengaku, menjadi susah sekali mencari tanggal yang masih kosong dari vendor rekanan untuk penggeseran waktu resepsi.

"Kalau ternyata tanggal penggantinya nggak sesuai, uang muka nggak bakal bisa dibalikin juga. Ada beberapa gedung yang minta tambahan uang kalau mau geser tanggal. Jadi berpengaruh dan ribet ke semuanya," ujar Meutia saat dihubungi Republika.co.id.

Menurut Meutia, memang banyak calon mempelai yang khawatir dan ketakutan. Sejauh ini, belum ada calon pengantin yang membatalkan resepsi, melainkan hanya diskusi untuk menggeser tanggal.

"Calon pengantin yang ketakutan pun banyak," katanya.

Meutia mengaku, sebagai WO, ia berusaha untuk memberi saran terbaik. Timnya memberi masukan terkait langkah agar mencapai solusi yang menguntungkan semua pihak, baik pengantin maupun WO.

Calon pengantin rata-rata berharap bisa menjadwal ulang resepsi pernikahannya di akhir tahun. Tapi, WO masih mengkondisikan untuk kesediaan tanggal pengganti di gedung dan vendor-vendor lain.

"Kebanyakan akad dan resepsi dilalukan pada hari yang sama. Jadi, terpaksa untuk prosesi akad juga ikut ditunda," jelasnya.

Menurut Meutia, jika dua agenda tersebut dilakukan dalam waktu berbeda, tentunya akan menambah biaya lebih banyak untuk sewa tempat. Ia berharap masyarakat tidak panik berlebihan dan tak cepat termakan berita yang belum jelas kebenarannya.

"Kliennya sudah takut duluan. Kami jadi susah buat menjelaskan dan meyakinkan klien. Semoga sih kondisi kaya gini nggak bertahan lama dan cepat membaik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement