Rabu 18 Mar 2020 15:26 WIB

Makanan yang Memperkuat Daya Tahan Tubuh Anak dari Covid-19

Asupan gizi yang baik dapat membuat daya tahan tubuh anak dapat menangkal Covid-19.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Kecukupan gizi anak. Agar tubuhnya dapat menangkal Covid-19, anak perlu dapatkan asupan gizi yang cukup.
Foto: Republika/Prayogi
Kecukupan gizi anak. Agar tubuhnya dapat menangkal Covid-19, anak perlu dapatkan asupan gizi yang cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial Dr dr Hartono Gunardi SpA(K) mengingatkan orang tua agar anak-anaknya mematuhi pembatasan aktivitas di luar rumah selama dua pekan masa social distancing untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona tipe baru penyebab penyakit Covid-19. Di samping itu, si kecil juga perlu dijaga asupan nutrisi dan istirahatnya agar daya tahan tubuhnya baik.

"Cukup protein, kalori, dan vitamin," ujar Hartono yang juga ketua Bidang I PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Baca Juga

Hartono menjelaskan, vitamin yang berguna terhadap serangan virus ini adalah vitamin A. Vitamin ini berguna untuk pembentukan sel di saluran pernapasan agar tidak mudah terinfeksi. Selain itu, vitamin C dan vitamin D juga berguna meningkatkan daya tahan ditubuh.

"Dari mana kita dapatnya? Vitamin tersebut bisa diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Vitamin A dari sayur dan buah berwarna kemerahan seperti wortel, tomat, dan bit. Vitamin C dari di semua buah dan sayur," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta belum lama ini.

Sementara itu, vitamin D didapat dari sinar matahari. Hartono mengatakan, anak-anak cukup berjemur 5 sampai 10 menit antara pukul 09.00 WIB sampai 11.00 WIB.

Bagaimana dengan imunisasi? Hartono menjelaskan, pemberian imunisasi wajib atau imuniasi pertama, BCG, hepatitis B, DPT, dan HIB bisa disegerakan. Di lain sisi, jadwal imunisasi lanjutan bisa ditunda dua pekan mendatang.

Selain itu, anak juga harus rajin mencuci tangan dan menggunakan masker. Anak juga harus diajarkan mengenai etika batuk, yakni dengan menutup mulutnya.

"Kalau anak-anak batuk iseng di depan wajah teman-temannya, kakak, adik-adiknya, itu ciri seorang anak. Dia enggak tahu bahayanya dan kita sebagai orang tua harus menjaga hal itu. Apalagi kalau anak batuk di depan kakek nenek yang sudah sepuh, seperti diketahui lansia sangat berisiko terinfeksi dan menjadi penyakit berat."

Hartono juga mengingatkan agar orang tua melarang anak untuk tidak mengucek mata, memegang hidung, atau memasukan jari ke mulut setelah menyentuh barang apapun. Orang dewasa pun terkadang lupa, apalagi anak-anak.

"Untuk itu tugas kita mengingatkan untuk anak sering cuci tangan agar tidak terinfeksi dengan virus ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement