Jumat 13 Mar 2020 18:21 WIB

Steik Karambia, Daging Bakar Batok Kelapa Khas Cikang Resto

Cikang Resto memperkenalkan steik karambia dan selada uci.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Steik karambia ala Cikang Resto, salah satu menu andalan yang mengawinkan makanan khas barat dengan cita rasa bumbu Minang.
Foto: Republika/Farah Noersativa
Steik karambia ala Cikang Resto, salah satu menu andalan yang mengawinkan makanan khas barat dengan cita rasa bumbu Minang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inovasi makanan kembali dilakukan oleh restoran khas Padang, Cikang Resto, dengan menghadirkan steik karambia. Restoran milik dokter kondang spesialis kebidanan dan kandungan, dr Ivan Sini SpOG, ini mengawinkan cita rasa Minang dan makanan khas barat, steik daging.

Dalam bahasa Minang, karambia berarti kelapa. Steik karambia menjadi berbeda dengan steik daging khas barat adalah cara pembakaran dagingnya.

Baca Juga

"Kami pakai batok kelapa untuk membakar dagingnya, jadi ada tambahan rasa dari batok kelapa yang kemudian membuat rasa steik daging menjadi unik,” kata Ivan kepada awak media, di Menteng, Jakarta Pusat, (12/3).

Ada aroma wangi kelapa yang merebak ketika steik daging itu dibakar. Republika.co.id merasakan steik karambia lebih lezat dibandingkan dengan steik daging yang dibakar dengan menggunakan arang biasa.

Ivan menemukan perbedaan cita rasa tersebut beberapa waktu yang lalu. Saat itu, dia disarankan oleh rekannya untuk menggunakan arang batok kelapa karena dapat menimbulkan cita rasa yang berbeda.

Arang batok kelapa yang Cikang gunakan didatangkan dari Padang, Sumatra Barat. Ivan menjelaskan, arang batok kelapa dari Padang memiliki cita rasa yang berbeda dari arang batok kelapa di Jakarta.

Menurut chef Cikang Resto, Muhammad Yusuf, cita rasa yang berbeda memang lebih muncul pada steik daging yang dibakar dengan menggunakan arang batok kelapa dari Padang. Rasanya yang ditimbulkan tak tergantikan.

"Dia akan menimbulkan rasa agak manis, berasa kelapa masih basah. Kalau kelapa yang lainnya lebih kering, jadi kurang wangi,” jelas Yusuf.

Menurutnya, makanan yang dibakar dengan menggunakan arang batok kelapa akan memiliki aroma yang lebih wangi. Oleh sebab itu, pemilihan arang batok kelapa dipilih untuk menghadirkan cita rasa lokal nan unik pada daging.

Cikang menghidangkan steik karambia bersama selada uci yang terbuat dari daun selada dan mentimun yang diberi cuka aren dan garam. Sausnya autentik dibuat oleh Yusuf dengan memadukan cabai merah halus, daun parsley, bawang putih cincang halus, lada hitam, cuka aren, dan minyak kelapa.

Sebaiknya, selada uci dijadikan makanan penutup. Nikmati steik karambia terlebih dahulu. Setelah mulut terasa pekat oleh saus steik, selada uci akan menyegarkannya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement