Kamis 12 Mar 2020 00:06 WIB

Covid-19 Serang Paru, Perokok Harus Waspada

Covid-19 bekerja merusak paru lebih cepat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Virus Corona. Virus corona akan menjadi penyakit yang lebih ganas ke mereka dengan kualitas paru buruk.(MgIt03)
Foto: MgIt03
Ilustrasi Virus Corona. Virus corona akan menjadi penyakit yang lebih ganas ke mereka dengan kualitas paru buruk.(MgIt03)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan 2014-2019, Nila Moeloek, mengatakan perokok aktif dan pasif harus waspada terhadap wabah Covid-19. Pasalnya, corona tersebut lebih rentan terhadap orang yang memiliki kualitas paru kurang baik.

“Ini bukan hanya untuk menakut-nakuti perokok, tapi untuk jaga diri kita sendiri juga,” ujar dia ketika ditemui di UI Salemba, Jakarta, Rabu (11/3).

Baca Juga

Sambung dia, selain perokok, orang tua dikatakan memiliki risiko lebih besar dari corona, karena kualitas paru yang juga sudah kurang efektif. Terlebih menurut dia, paru orang dewasa atau lansia, dinilai lebih kotor karena telah difungsikan lebih lama.

“Apalagi kalau merokok. Virus itu merusak parunya kan lebih cepat. Tapi usia muda paru masih bagus, lebih tahan. Karena biasanya paru usia muda lebih baik,” ucapnya.

Dia mengimbau, upaya protektif terhadap diri sendiri menjadi fokus yang perlu diperhatikan di tengah kekhawatiran Covid-19. Bahkan, ia mengatakan, bertemu dengan orang dari negara lain juga sebaiknya dihindari dahulu.

“Apalagi dari negara dengan tingkat penyebaran tinggi. Teknologi kan sudah canggih, bisa lewat ponsel untuk komunikasi. Jadi kontak langsung dihindari dulu,” kata dia.

Ketika ditanya tingkat kewaspadaan, dia mengaku sangat waspada. Bahkan, meski dinyatakan sehat, dia lebih memilih untuk memakai masker untuk menghindari kemungkinan penyebaran virus.

“Terutama di lokasi ramai, lebih baik gunakan masker, walaupun sehat. Karena harus hati-hati,” ujar dia.

Peran media, kata dia, sangat penting untuk menyosialisasikan terkait wabah itu dengan efektif ke berbagai kalangan. Meskipun, ia menyatakan agar ada penyaringan berita corona untuk tidak digeser ke hal yang tak seharusnya.

“Banyak yang belum tau (urgensi) corona, jadi media itu penting untuk menyosialisasikan ke berbagai kalangan untuk lebih sadar dan awas terhadap epidemi baru itu,” ungkap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement