Sabtu 22 Feb 2020 15:02 WIB

Tak Lagi Populer, Victoria's Secret Dijual?

Label Victoria's Secret dikabarkan akan dijual seiring penurunan penjualan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Seiring dengan penurunan penjualan dan kritik mengenai miliadernya, label Victoria
Foto: Wikimedia
Seiring dengan penurunan penjualan dan kritik mengenai miliadernya, label Victoria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan penurunan penjualan dan kritik mengenai miliadernya, label Victoria's Secret dikabarkan akan dijual. Pendirinya pun akan turun dari kursi jabatannya.

Dilansir di laman Fox News, Sabtu (21/2), pemilik perusahaan, L Brands, mengkonfirmasi perusahaan ekuitas swasta Sycamore Brands akan membeli 55 persen saham Victoria's Secret dengan harga sekitar 525 juta dolar AS. Menurut pernyataan dari L Brands, perusahaan dari Columbus, Ohio, itu akan mempertahankan sisa 45 persen sahamnya.

Baca Juga

"Hal itu memungkinkan para pemegang saham untuk berpartisipasi secara berarti dalam potensi kenaikan bisnis-bisnis ini," tulis L Brands dalam pernyataan.

Saham L Brands sendiri merosot 12 persen dalam perdagangan premarket, pada Kamis (20/1) lalu. Harga jual itu menandakan penurunan yang nyata bagi Victoria's Secret yang sudah mendirikan ratusan toko.

Pembukuan pendapatan Victoria's Secret sendiri tercatat sekitar 7 miliar dolar AS pada tahun lalu. Catatan penjualannya menurun karena meningkatnya persaingan dan selera pasar yang berubah.

Victoria's Secret mengalami penurunan 12 persen dalam penjualan di toko yang sama selama musim liburan terbaru. Menurut L Brands, penjualan toko yang sama turun 10 persen di Victoria's Secret selama kuartal ke empat.

photo
Toko Victoria's Secret (source: wikimedia)

"Kami percaya pemisahan Victoria's Secret Lingerie, Victoria's Secret Beauty, dan PINK menjadi perusahaan swasta memberikan jalan terbaik untuk memulihkan bisnis-bisnis ini ke tingkat profitabilitas dan pertumbuhan historis," kata CEO Les Wexner, dalam pernyataan itu. 

Menurutnya, Sycamore telah memiliki pengalaman mendalam dalam industri ritel. Selain itu, perusahaan itu memiliki rekam jejak keberhasilan yang unggul. Dia meyakini, Sycamore akan membawa perspektif baru dan fokus yang lebih besar ke bisnis.

"Kami percaya bahwa, sebagai perusahaan swasta, Victoria's Secret akan lebih mampu untuk fokus lebih lama," kata dia.

Dia mengaku senang dengan keadaan ini, yaitu dengan mempertahankan kepemilikan saham yang signifikan, pemegang sahamnya akan memiliki kemampuan untuk berpartisipasi secara bermakna dalam potensi sisi atas dari merek ikonik ini.  Perusahaan itu juga mengkonfirmasi Wexner akan mundur setelah transaksi selesai dan menjadi chairman emeritus.

Menurut Direktur Dewan independen, Allan Tessler, Les Wexner adalah legenda ritel yang telah membangun Victoria's Secret hingga terkenal di seluruh dunia. Kepemimpinannya melalui transisi ini menunjukkan komitmennya untuk pertumbuhan lebih lanjut dari Bath & Body Works.

Pada puncaknya, Victoria's Secret terkenal menggunakan supermodel ternama dan memiliki televisi khusus tahunan yang mewah yang memadukan busana, model, dan musik. Di tengah perjuangannya, penjualan Victoria's Secret terus terkikis.

Acaranya ditarik dari televisi jaringan pada November 2019. Hal itu dikarenakan kontroversi dan peringkat rendah, serta sahamnya yang diperdagangkan mendekati 100 dollar AS pada 2015 dan sekarang diperdagangkan sekitar 24 dollar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement