REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Angling Sagaran mengungkap alasan film Buku Harianku menghadirkan seorang tokoh difabel. Salah satu karakter dalam cerita adalah Rintik yang merupakan tuna wicara.
Tokoh Rintik diperankan oleh aktris cilik Widuri Putri Sasono. Dia menjadi teman bermain tokoh utama Kila (Kila Putri Alam), yang sedang berlibur ke rumah kakeknya, Prapto (Slamet Rahardjo), di Desa Goalpara, Sukabumi, Jawa Barat.
Semula, Rintik tidak memiliki teman karena disangka sombong. Padahal, Rintik sangat pemalu dan tidak bisa berkomunikasi selayaknya anak-anak di kampung itu. Sekolah di desa mereka pun tidak mengajarkan bahasa isyarat.
"Ini jadi misi menarik dalam film Buku Harianku. Ada ajakan belajar bahasa isyarat. Menyampaikan ke anak-anak, kalau bertemu teman dengan kondisi seperti itu jangan ditinggalkan atau dicuekin," kata Angling.
Dia mengaku sangat tertarik saat pertama kali membaca naskah film yang digarap oleh penulis Alim Sudio. Menurut Angling, skenarionya sangat menyentuh. Hal lain yang membuatnya terpikat adalah film yang memiliki unsur musikal.
Menyutradarai film yang memuat unsur musikal adalah impian Angling sejak lama. Film bakal menampilkan 10 judul lagu yang mayoritas dinyanyikan tokoh Kila. Pada salah satu lagu, Kila berduet dengan Slamet Rahardjo.
Angling sangat menikmati seluruh proses produksi film anak-anak musikal pertamanya itu. Dia menginformasikan, ada tiga bulan persiapan latihan akting dan latihan koreografi tarian, berlanjut dengan tiga pekan syuting.
"Sangat menyenangkan kerja bersama anak-anak. Ada kejadian lucu setiap harinya," kata Angling yang dahulu merupakan penyanyi cilik dan pernah membentuk sebuah band.