REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan kopi di Indonesia mungkin belum seperti di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Di dua benua tersebut, minum kopi tak hanya sekadar gaya hidup tetapi sudah menjadi kebutuhan.
Meski demikian, bisnis kopi di Indonesia dinilai masih tinggi dan berpeluang. Saat ini, kopi masih memiliki pamor cukup tinggi sebagai salah satu minuman yang digemari masyarakat.
Ketua Koperasi Kopi Indonesia Lestari, Ayub Suleman Pulungan, mengatakan, pihak koperasi yang bekerjasama dengan Pemda DKI telah menyiapkan Gedung di Thamrin City untuk dikelola sebagai Galeri Kopi Nusantara. Galeri ini diharapkan bisa menjadi hub bagi para pencinta kopi di seluruh Indonesia.
“Berharap pemuda Jabodetabek, dan bahkan dari seluruh Indonesia bisa belajar dan memanfaatkan seluruh kegiatan di kopi hub itu,” kata Ayub saat berbincang dengan republika.co.id di Sipirock Coffee, Jakarta, belum lama ini.
Ayub mengatakan, awal Februari 2020 Gedung tersebut sudah mulai dipersiapkan. Galeri Kopi Nusantara ditargetkan bisa dirilis pada April mendatang.
Galeri Kopi Nusantara nantinya akan memboyong beragam jenis kopi yang ada di Indonesia, salah satunya kopi khas Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Kopi Sipirok. Tak hanya memperkenalkan melalui galeri, pihak koperasi juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan Sipirok.
“Bersama republika.co.id ini mudah-mudahan bisa lebih cepat akselerasinya, karena bukan hanya dengan sosial media saja, tapi media juga berperan untuk ini,” ungkap Ayub.
Hub berupa galeri kopi juga menjadi salah satu cara untuk mengintegrasikan kopi ke berbagapi pihak. Dengan demikian, kopi kian dikenal luas dan bisa menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia.