Jumat 18 Jun 2021 05:55 WIB

Koperasi BQ Baburayyan Aceh Pasok Kopi Langsung ke Starbucks

Koperasi BQ Baburrayyan 100 persen membeli kopi langsung dari petani.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Petani memanen kopi arabica gayo (ilustrasi). Koperasi BQ Baburayyan, Aceh, merupakan satu-satunya koperasi yang memasok kopi arabica gayo ke Starbucks tanpa agen.
Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petani memanen kopi arabica gayo (ilustrasi). Koperasi BQ Baburayyan, Aceh, merupakan satu-satunya koperasi yang memasok kopi arabica gayo ke Starbucks tanpa agen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi BQ Baburayyan, Aceh, mengekspor kopi arabica gayo sebanyak 9,6 ton ke pasar AS dan Eropa pada Kamis (17/6). Koperasi ini merupakan satu-satunya koperasi yang memasok kopi arabica gayo ke Starbucks tanpa agen.

Ketua Koperasi BQ Baburrayyan Rizwan Husni mengatakan, koperasi telah memiliki total anggota sebanyak 4.260 petani kopi yang memiliki sertifikasi kebun kopi organik dengan luas lahan 5.590 hektare (ha). Sejauh ini, Koperasi BQ Baburrayyan 100 persen membeli kopi langsung dari petani. Sekitar 85 persennya dijual untuk kualitas pasar ekspor dan sisanya 15 persen dijual di dalam negeri. 

Baca Juga

Starbucks sendiri, kata Rizwan, menjadi pasar terbesar untuk komoditas kopi. Starbucks sudah memiliki 33 ribu gerai di seluruh dunia. 

"Kami menjadi satu-satunya koperasi yang memiliki direct access penjualan ke Starbucks. Kontrak kerja kami langsung dengan Starbucks," ujar Rizwan dalam siaran pers yang disampaikan Kementerian Koperasi dan UKM, Kamis (17/6).

Baru-baru ini, Starbucks membuka gerai eksklusifnya di Medan setelah di Bali. Baburayyan juga memasok kopi gerai eksklusif tersebut di Medan. 

"Mereka survei sendiri lokasi serta kualitas kopinya. Alhamdulillah produk kami disukai," kata Rizwan.

Ia merinci, Baburayyan telah mensuplai kopi ke gerai Starbucks Reserve dan dikirim sebanyak 2.280 kg ke Yokohama (Jepang), 10.500 kg ke Shanghai (China), 8.400 kg ke AS, dan 2.820 kg ke Hamburg (Jerman). 

Diakui Rizwan, pandemi Covid-19 yang terjadi juga memberikan dampak bagi Baburayyan. Jika sebelumnya mereka mampu mengekspor 1.000 sampai 1.500 ton per tahun, tapi pada 2020 lalu hanya sebanyak 499,2 ton dengan nilai Rp 35,6 miliar.

"Untuk tahun 2021 ini, hingga Mei Baburayyan menjual sebanyak 57 ribu kg senilai Rp 4,2 miliar," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement