Ahad 02 Feb 2020 13:14 WIB

Kopi Sipirok, Si Hitam yang Cocok Bagi Para Pemula

Kopi Sipirok cenderung rendah asam dari beberapa jenis kopi lainnya.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Kopi Sipirok cenderung rendah asam dari beberapa jenis kopi lainnya (Foto: ilustrasi kopi Sipirok)
Foto: Pexels
Kopi Sipirok cenderung rendah asam dari beberapa jenis kopi lainnya (Foto: ilustrasi kopi Sipirok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian pemula yang ingin menerapkan budaya minum kopi mungkin sedikit sulit. Pasalnya, ada sebagian orang yang tak suka dengan rasa pahit atau asam dari kopi.

Sebagai alternatif, minum kopi terkadang ditambah dengan susu, gula, atau sirup. Padahal, manfaat kopi akan jauh lebih baik bila diminum 'sendirian', seperti dalam bentuk espresso.

Baca Juga

Bila ingin mulai mencoba minum kopi tanpa takut rasa asamnya muncul, Kopi Sipirok bisa menjadi pilihan. Kopi Sipirok cenderung rendah asam, dan bisa dinikmati bagi semua kalangan, baik tua hingga para pemula.

“Dan itu juga jadi pembeda, antara kopi Sipirok dengan Gayo atau Toraja,” ujar Ketua Koperasi Kopi Indonesia Lestari, Ayub Suleman Pulungan, saat berbincang dengan republika.co.id di Sipirock Coffee Jakarta, belum lama ini.

Tak hanya itu, Ayub mengatakan, kopi Sipirok juga memiliki citarasa mirip dengan kopi Vietnam. Kopi robusta Sipirok bisa menjadi alternatif bila ingin merasakan nikmatnya kopi Vietnam. Pasalnya, kopi ini dinilai pencintanya lebih pas di llidah.

Ayub mengungkapkan, kopi Sipirok awalnya memang berjenis Robusta, meskipun ada yang berjenis arabica karena ditanam di sekitar gunung berapi. Namun seiring perkembangan zaman, masyarakat lebih memilih kopi Sipirok berjenis Arabica karena nilainya yang lebih baik.

Kopi Sipirok memang berbeda dari jenis kopi lain yang juga berasal dari Indonesia. Kopi Sipirok ditanam pada gugusan dan dataran tinggi.

“Dari daerah Takengon, berlanjut ke Sipirok, Sumatra Utara, hingga ke daerah paling timur Indonesia memiliki perbedaan iklim, ketinggian dan unsur hara, sehingga rasa jadi berpengaruh,” jelas Ayub.

Ayub mengatakan, pamor kopi Sipirok memang tidak seperti Gayo atau Toraja meski usianya lebih tua. Meski demikian, Sipirok sudah mendapat pengakuan di masyarakat.

Tak hanya itu, Sipirok juga sudah memiliki sertifikat hak paten yang terbit 2018 lalu. Dengan mengeluarkan hak merek untuk kopi Sipirok, kejadian seperti kopi Gayo ketika diakui oleh negara lain tak akan terulang.

Jadi, tertarik menyeruput si Sipirok? Datang saja langsung ke Sipirock Coffee yang terletak di Jakarta Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement