REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gaya hidup yang tidak sehat serta diet yang kurang asupan serat bisa memicu penyakit kanker usus besar (kolorektal). Selain itu, banyak variabel yang berpotensi menyebabkan orang terkena penyakit tersebut.
Ahli Onkologis Medis di Parkway Cancer Center, Zee Ying Kiat, mengatakan penyakit kanker usus besar banyak diderita oleh orang yang berusia 50 tahun ke atas. Akibatnya masyarakat kurang peduli dengan penyakit tersebut dibandingkan penyakit-penyakit yang menduduki peringkat atas atau yang banyak diderita masyarakat.
"Kebiasaan yang bisa memicu kanker usus besar yaitu diet yang kurang serat dan gaya hidup. Kurang olahraga, obesitas atau kelebihan berat badan, banyak makan daging merah, dan diet protein tinggi tidak bagus dilakukan dalam jangka waktu lama," ujarnya, Sabtu (1/2).
Salah satu cara untuk mencegah kanker usus besar adalah mengurangi memakan daging merah. Selain itu, harus memperbanyak makanan berserat seperti sayur dan buah kemudian menjaga berat badan tubuh agar lebih seimbang.
"Sangat penting untuk diketahui, kanker usus besar bisa dicegah dengan diet diatur dan gaya hidup harus diatur," katanya.
Ia menambahkan, screening kesehatan awal bisa membantu apakah seseorang mempunyai kanker usus besar. Jika diketahui memiliki penyakit tersebut dan berada di stadium berapa, maka dokter bisa menentukan bentuk perawatan yang bisa dilakukan.
Manager Can Hope Bandung, Rismayanti, mengatakan pihaknya sengaja fokus mengangkat isu kesehatan kanker usus besar. Sebab, selama ini masyarakat tidak banyak mengenal dan tahu. Menurutnya, masyarakat lebih mengetahui penyakit yang banyak diderita masyarakat seperti kanker payudara, paru-paru, dan rahim.
"Masyarakat belum tahu makanya ingin mengangkat kanker ini," tuturnya. Ia mengatakan Can Hope merupakan organisasi nonprofit yang didirikan oleh dokter Zee di Indonesia.
Rismayanti mengatakan Zee melihat permasalahan kanker usus besar di Indonesia banyakterjadi. Karena itu pihaknya berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit tersebut dan memberikan bimbingan jika ingin berobat ke Singapura.